Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Imutnya Boneka Festival Hinamatsuri khas Jepang, Ternyata untuk Mengusir Roh Jahat

Kompas.com - 3/Mar/2019, 09:45 WIB
Di dalam hinamatsuri terkandung doa untuk pertumbuhan anak perempuan yang telah menjadi tradisi sejak zaman dulu.
Lihat Foto
Di dalam hinamatsuri terkandung doa untuk pertumbuhan anak perempuan yang telah menjadi tradisi sejak zaman dulu.

Waktu yang baik untuk memajang hina-ningyo adalah pada hari pertama musim semi. Karena hinamatsuri juga memiliki arti sebagai perayaan musim semi, waktu pemajangan hina-ningyo pun sebaiknya dilakukan pada hari pertama musim semi.

Pada tahun 2019, hari pertama musim semi jatuh pada tanggal 4 Februari. Konon selain hari pertama musim semi, hina-ningyo juga baik dipajang pada waktu setsubun (3 Februari) yaitu pada titik pergantian musim, hari-hari yang penuh dengan keberuntungan seperti usui no hi (sebutan salah satu dari 24 nama musim pada zaman Tiongkok kuno yang jatuh pada tanggal 19 Februari 2019), dan daian (hari baik) lainnya.

Waktu pemajangan ini juga berbeda tergantung dengan tradisi di daerah tersebut, ada daerah yang memajang hina-ningyo dari masa awal tahun baru setelah tanggal 8 Januari. Orang Jepang bisa memilih hari yang tepat berdasarkan kebiasaan setempat agar seluruh keluarga bisa ikut bersama-sama memajangnya.

Makna mamajang bunga persik saat Hinamatsuri dan bahasa bunga

Bunga persik
Bunga persik

Memajang bunga persik pada perayaan hinamatsuri memiliki arti tersendiri. Persik adalah tanaman yang berasal dari Tiongkok. Persik dibudidayakan sejak 2500 tahun yang lalu dan disebarluaskan di Jepang sebelum zaman Yayoi.

Bunga ini dikatakan memiliki kekuatan untuk membawa umur panjang, serta menjauhkan dari roh-roh jahat dan bencana. Oleh karena itu, bunga ini dipajang pada waktu hinamatsuri dengan harapan agar terjauh dari roh-roh jahat dan dikaruniai kesehatan.

Selain itu, dalam kalender lunar joshi no harai diadakan pada periode saat bunga ume selesai mekar dan sebelum sakura mulai mekar, sehingga bunga persik yang sedang dalam masa mekar saat itu digunakan pada hinamatsuri.  

Selain memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat, bunga persik juga memiliki bahasa bunga yang sangat feminim dan indah. Bahasa bunga persik di Jepang adalah “kidate no yosa” (berarti: kebaikan hati), “watashi wa anata no toriko” (berarti: aku tergila-gila denganmu), dan “tenka muteki” (berarti: tak terkalahkan di dunia).

Makanan khas pada perayaan Hinamatsuri

Makanan khas hinamatsuri
Makanan khas hinamatsuri

Pada waktu hinamatsuri, terdapat kebiasaan makan masakan tradisional yang menggunakan bahan makanan yang menunjukkan musim semi telah tiba. Setiap masakan mengandung makna. Dengan mengenal makna dari masakan tersebut, kita akan memahami lebih dalam makna hinamatsuri.

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.