Setelah semua kegembiraan, harapan, dan semangat membara pada April saat memulai lingkungan dan tantangan baru, Mei seolah datang membawa "tamparan" kenyataan yang kadang terasa berat.
Orang yang merasakan gejala Gogatsu-byou umumnya mengeluhkan hal-hal seperti:
Bisa dibilang, Gogatsu-byou ini adalah versi Jepang dari post-holiday blues alias perasaan sedih atau lesu setelah liburan usai atau mungkin juga semacam quarter-life fog.
Namun uniknya, fenomena itu terikat erat dengan periode waktu tertentu dalam setahun.
Baca juga:
Alasan utama Gogatsu-byou identik dengan Mei berkaitan erat dengan sistem kalender di Jepang.
Tahun ajaran sekolah atau universitas dan periode kerja di banyak perusahaan besar umumnya dimulai pada April.
Artinya, April adalah momen perubahan besar-besaran dalam hidup banyak orang.
Mereka masuk sekolah atau kampus baru, punya rekan kerja baru, serta beradaptasi dengan rutinitas yang berbeda dari sebelumnya.
Masa transisi ini penuh tantangan sekaligus memacu adrenalin.
Semua orang berusaha keras untuk memberi kesan positif, beradaptasi dengan cepat, dan melebur dalam lingkungan yang baru.