Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Gogatsu-byou, Penyakit Bulan Mei di Jepang Efek Tahun Ajaran Baru dan Libur Panjang

Kompas.com - 18/05/2025, 09:05 WIB

Dorongan semangat dan adrenalin di awal ini ternyata ada batasnya dan cepat habis.

Kemudian, datanglah Golden Week pada awal Mei, serangkaian hari libur nasional yang cukup panjang, salah satu yang terlama dalam setahun di Jepang.

Ibaratnya, Golden Week ini seperti "tombol jeda" yang mematikan sejenak semua hiruk-pikuk adaptasi.

Namun, begitu liburan panjang usai dan kembali ke rutinitas, barulah banyak orang tersadar, "Oh... jadi ini ya kehidupanku yang baru sekarang?"

Di sinilah perasaan lelah fisik dan mental menumpuk.

Ekspektasi yang tinggi, tekanan untuk terus tampil baik, dan kelelahan akibat adaptasi pada April semuanya "hinggap".

Jadilah, bagi banyak orang, Mei yang seharusnya cerah justru terasa berat dan sedikit menyesakkan.

Ilustrasi orang Jepang merasakan lelah akibat Gogatsubyou atau penyakit bulan Mei.
Ilustrasi orang Jepang merasakan lelah akibat Gogatsubyou atau penyakit bulan Mei.

Bukan Penyakit Medis, tapi Fenomena Budaya

Sekali lagi ditekankan, meski orang sering menyebutnya "penyakit", Gogatsu-byou tidaklah masuk dalam kategori kondisi medis resmi dalam dunia kedokteran.

Namun, ia begitu sering terjadi dan dikenali, sampai-sampai sudah menjadi bagian dari budaya Jepang.

Kamu bisa menemukan istilah ini disebut-sebut dalam artikel koran, muncul di drama televisi, bahkan dibahas di blog panduan untuk para pencari kerja.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.