Mereka masuk sekolah atau kampus baru, punya rekan kerja baru, serta beradaptasi dengan rutinitas yang berbeda dari sebelumnya.
Masa transisi ini penuh tantangan sekaligus memacu adrenalin.
Semua orang berusaha keras untuk memberi kesan positif, beradaptasi dengan cepat, dan melebur dalam lingkungan yang baru.
Dorongan semangat dan adrenalin di awal ini ternyata ada batasnya dan cepat habis.
Kemudian, datanglah Golden Week pada awal Mei, serangkaian hari libur nasional yang cukup panjang, salah satu yang terlama dalam setahun di Jepang.
Ibaratnya, Golden Week ini seperti "tombol jeda" yang mematikan sejenak semua hiruk-pikuk adaptasi.
Namun, begitu liburan panjang usai dan kembali ke rutinitas, barulah banyak orang tersadar, "Oh... jadi ini ya kehidupanku yang baru sekarang?"
Di sinilah perasaan lelah fisik dan mental menumpuk.
Ekspektasi yang tinggi, tekanan untuk terus tampil baik, dan kelelahan akibat adaptasi pada April semuanya "hinggap".
Jadilah, bagi banyak orang, Mei yang seharusnya cerah justru terasa berat dan sedikit menyesakkan.