Ketika membicarakan kuliner khas Osaka, takoyaki pasti menjadi salah satu yang pertama kali terlintas di pikiran.
Dengan bentuk bulat sempurna dan rasa khas, takoyaki telah menjadi simbol kuliner Osaka dan dikenal luas di Jepang maupun mancanegara.
Tak hanya enak, takoyaki juga memiliki sejarah menarik yang menjadikannya bagian penting dari budaya kuliner Jepang.
Takoyaki berawal dari camilan sederhana bernama choboyaki, yang populer di akhir era Meiji hingga awal era Taisho.
Makanan itu terbuat dari adonan tepung dan air yang dicetak setengah bulat, kemudian ditambahkan bahan seperti konyaku, udang kering, dan lobak acar. P
ada masa itu, camilan ini sering dijual di dagashiya (warung camilan murah) dan yatai (gerobak makanan).
Pada akhir era Taisho, muncul camilan baru bernama radio-yaki, yang terinspirasi dari teknologi radio yang sedang populer kala itu.
Radio-yaki menggunakan isian sederhana seperti daging cincang.
Namun, inovasi besar terjadi di awal era Showa ketika gurita digunakan sebagai isian utama, yang kemudian menjadi ciri khas takoyaki.
Setelah Perang Dunia II, gaya takoyaki modern lahir.
Adonan yang menggunakan dashi (kaldu Jepang) menghasilkan rasa gurih yang khas.
Penyajiannya pun disempurnakan dengan tambahan saus kental, mayones, aonori (rumput laut kering), dan katsuobushi (serutan ikan).
Hingga kini, takoyaki dikenal sebagai makanan jalanan khas Osaka yang disukai di seluruh Jepang.
Baca juga:
Proses pembuatan takoyaki sederhana tetapi memerlukan ketelitian untuk menghasilkan bola-bola sempurna. Berikut langkah-langkahnya:
Campurkan tepung, telur, dan dashi untuk membuat adonan. Siapkan potongan kecil gurita, tenkasu (remah gorengan), daun bawang, dan jahe merah.
Panaskan cetakan bulat dan olesi dengan minyak.
Tuangkan adonan hingga memenuhi setiap lubang, lalu tambahkan potongan gurita dan tenkasu.
Gunakan tusuk sate untuk membentuk bola sempurna saat adonan mulai matang.
Setelah matang, oleskan saus takoyaki, tambahkan mayones, lalu taburi dengan aonori dan katsuobushi.
Di Osaka, takoyaki lebih dari sekadar camilan. Banyak rumah tangga memiliki cetakan takoyaki untuk membuatnya sendiri di rumah.
Selain itu, takoyaki mudah ditemukan di sudut-sudut jalan, festival, dan kawasan wisata seperti Dotonbori, di mana banyak gerai menawarkan resep khas mereka.
Takoyaki juga telah menyebar ke berbagai negara. Di kota-kota besar dunia, banyak restoran Jepang menyertakan takoyaki dalam menu mereka.
Versi beku takoyaki kini juga populer sebagai menu tambahan di restoran Jepang dan ramen shop, khususnya di Amerika Serikat.
Sebagai simbol kuliner Osaka, banyak upaya dilakukan untuk melestarikan takoyaki.
Di kawasan Dotonbori, takoyaki menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Organisasi seperti Japan Konamon Association dan Kamikata Okonomiyaki Takoyaki Cooperative aktif mempromosikan budaya konamon (kuliner berbasis tepung) melalui berbagai kegiatan dan acara.
Takoyaki juga menjadi oleh-oleh populer dari Osaka. Berbagai produk berbasis takoyaki, seperti kit memasak dan camilan berbumbu takoyaki, ditawarkan kepada wisatawan.
Media sosial juga memainkan peran penting dalam mempopulerkan takoyaki di kalangan anak muda.
Takoyaki digemari karena rasa dan tekstur uniknya, adonan lembut meleleh dalam mulut berpadu sempurna dengan potongan gurita kenyal.
Kombinasi rasa gurih dari adonan, saus, dan topping menjadikannya camilan yang sederhana namun penuh cita rasa.
Meskipun sejarahnya terbilang singkat, takoyaki telah berhasil menempatkan diri sebagai ikon kuliner Jepang.
Takoyaki disukai oleh semua kalangan, baik tua maupun muda, karena cara memasaknya unik dan rasa yang familiar.
Takoyaki menjadi simbol Osaka sekaligus street food yang mendunia.
Bagi kamu yang mengunjungi Osaka, jangan sampai kelewatan mencicipi takoyaki langsung dari yatai.
Sumber:
View this post on Instagram