Tindakan pengorbanan kecil ini membantu saya merasa siap dan siap yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan diri saya.
Selain penampilan, saya juga melakukan riset mendalam tentang perusahaan tersebut. Saya membaca tentang misi, visi, dan proyek mereka saat ini.
Semakin banyak yang saya pelajari, semakin saya merasa terhubung dengan tujuan mereka, yang membantu saya menyempurnakan jawaban saya untuk wawancara tersebut.
Saya bertekad untuk menunjukkan kepada mereka bagaimana nilai-nilai saya selaras dengan nilai-nilai mereka, karena
Saya ingin menunjukkan bukan hanya kompetensi, tetapi juga antusiasme yang tulus terhadap kesempatan tersebut.
Baca juga: Wawancara Kerja di Jepang, Cara Jawab Pertanyaan Rencana 5 Tahun Mendatang
Latihan wawancara adalah bagian penting lainnya dari persiapan saya.
Saya menyusun daftar pertanyaan wawancara umum dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk melatih jawaban saya.
Sebagai seseorang yang gugup di depan orang, saya tahu saya harus bersiap sebaik mungkin untuk menenangkan pikiran saya yang berpacu.
Saya berpikir “Bagaimana jika saya membeku dan lupa apa yang ingin saya katakan?”.
Kecemasan ini mendorong saya untuk berlatih lebih keras lagi. Saya mengulang jawaban saya, menyempurnakannya hingga terasa jelas dan ringkas.
Saya juga memastikan untuk menyiapkan pertanyaan yang bijaksana bagi pewawancara.