Gaji Magang di Jepang Sektor Konstruksi, Benarkah Menggiurkan?

Ilustrasi bangunan sebuah perusahaan di Jepang. Lebih dari 10.000 perusahaan di Jepang mengalami kebangkrutan sepanjang 2024, salah satunya pada sektor konstruksi. PAKUTASO/SUSHI PAKU

OHAYOJEPANG - Gaji magang menjadi salah satu pertimbangan utama bagi mahasiswa atau fresh graduate sebelum berangkat ke Jepang.

Banyak yang penasaran apakah gaji magang di Jepang, khususnya di sektor konstruksi, sebanding dengan tantangan kerja yang harus dijalani.

Artikel ini mengulas gambaran realistis mengenai besaran gaji, potongan, tuntutan fisik, hingga pola umum yang dialami peserta asal Indonesia.

Baca juga:

Tren Gaji Magang di Sektor Konstruksi

Pada praktiknya, gaji magang di sektor konstruksi ditentukan per jam sesuai upah minimum di setiap prefektur.

Jumlahnya kemudian dikalikan jam kerja dan ditambah lembur, yang dibayar minimal 25 persen lebih tinggi dari upah normal.

Sebagai contoh, berdasarkan panduan tahun fiskal 2025, upah dasar 1.118 yen per jam dengan rata-rata 173 jam kerja menghasilkan sekitar 193.414 yen.

Tambahan 20 jam lembur dengan tarif 1.397,5 yen per jam memberi tambahan sekitar 27.950 yen.

Total kotor yang diterima mencapai kurang lebih 221.364 yen, meski angka ini bisa berbeda sesuai kontrak dan lokasi kerja.

Sebagai tolok ukur resmi, pemerintah Jepang mencatat rata-rata gaji magang konstruksi per tahun program:

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!