Selain mendidik calon pekerja migran, Afrianto juga berhasil mendatangkan investor Jepang ke Bengkulu.
"Baru-baru ini kami fasilitasi investor konstruksi terbesar di Tokyo bertemu dengan Gubernur Bengkulu. Mereka berminat melakukan investasi pada konstruksi, perumahan, pariwisata, dan air bersih," jelasnya.
Afrianto juga mengembangkan konsep sister city antara Bengkulu dan Jepang.
"Pemerintah Kota Hiroshima sudah berkomunikasi dengan bupati terpilih Bengkulu Tengah, Pak Rachmat Riyanto, untuk menggagas sister city. Termasuk wali kota Bengkulu terpilih," ujarnya.
Menurutnya, Jepang sangat tertarik berinvestasi di Bengkulu karena potensi besar di sektor wisata, budaya, dan infrastruktur.
Afrianto juga menegaskan bahwa Jepang masih memiliki kebutuhan besar akan tenaga kerja asal Indonesia.
Berdasarkan penuturan Afrianto, Jepang saat ini membutuhkan 823.000 pekerja dari Indonesia.
Pria ini juga dipercaya melatih 80 pemuda Bengkulu Tengah dalam bahasa Jepang.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah bahkan mengalokasikan anggaran khusus untuk program ini.
"Kami diberi juga amanah memberikan pendidikan bahasa Jepang di Kabupaten Bengkulu Tengah. Mudah-mudahan akan banyak nanti yang bisa bekerja di Jepang," tutupnya.