Ekuinoks juga merupakan periode yang sering kali membawa perubahan suhu yang drastis.
Di Tokyo, misalnya, suhu pada awal September dapat berkisar sekitar 30 derajat Celsius, sedangkan pada akhir Oktober, suhu turun menjadi sekitar 16 derajat Celsius.
Penurunan tajam ini dalam hitungan minggu membuat penting untuk bersiap menghadapi hari-hari yang panas dan dingin, karena cuaca tidak dapat diprediksi selama periode ini.
Selama lima tahun terakhir, Tokyo telah melihat pola serupa selama ekuinoks musim gugur, dengan penurunan suhu rata-rata sekitar 10 derajat Celsius.
Sebagai perbandingan, wilayah lain di Jepang mengalami fluktuasi yang lebih ekstrem.
Wilayah utara seperti Hokkaido, misalnya, dapat mengalami penurunan suhu yang signifikan sejak pertengahan September, dengan suhu berkisar antara 20 derajat Celsius pada siang hari hingga di bawah 10 derajat Celsius pada malam hari.
Sementara itu, wilayah selatan seperti Kyushu dan Okinawa mempertahankan suhu yang lebih hangat lebih lama tetapi masih mengalami tanda-tanda musim gugur pada bulan Oktober.
Perubahan signifikan lainnya selama transisi dari musim panas ke musim gugur adalah seberapa cepatnya hari-hari memendek.
Di musim panas, terutama pada bulan Juni dan Juli, siang hari dapat diperpanjang hingga pukul 7 atau 8 malam di banyak bagian Jepang.