親の七光りだ (oya no nana-hikari da) → netral: “Hidup dari nama orang tua.”
親の七光りだけで (oya no nana-hikari dake de) → kritis: “Murni karena orang tua.”
七光りも要らない (nana-hikari mo iranai) → tegas: “Tak butuh nepotisme.”
七光りじゃない (nana-hikari janai) → menyangkal: “Bukan karena orang tua.”
Angka tujuh dalam ungkapan ini dipakai secara simbolis sejak zaman Edo.
Saat itu, “tujuh” mewakili makna “tak terhitung.”
Satiris menggambarkan bahwa pengaruh orang tua bisa memancar ke tujuh arah sekaligus, bahkan sampai ke belakang anaknya.
Sejak itu, istilah “tujuh cahaya” menjadi singkatan yang populer untuk menggambarkan pengaruh keluarga yang berlebihan.
Menguasai idiom 親の七光り membantu pembelajar bahasa Jepang memahami kritik terhadap nepotisme, menegaskan kemandirian, atau sekadar bercakap dengan nuansa budaya yang lebih dalam.
Sumber:
Penulis: Karaksa Media Partner (Agustus 2025)
View this post on Instagram