Sampah harus dipisahkan dengan ketat, mulai dari burnable, non-burnable, plastik, botol PET, kaleng, hingga kertas.
Setiap kategori memiliki jadwal pengumpulan tersendiri.
Jadwal ini juga bisa berbeda di tiap kota atau bahkan tiap lingkungan.
Bagi pendatang baru, sistem ini cukup membingungkan.
Tak sedikit orang Indonesia yang awalnya salah memilah sampah atau lupa jadwal, hingga mendapat teguran dari tetangga.
Menurut Kementerian Lingkungan Jepang, sekitar 19,5 persen sampah rumah tangga didaur ulang, mencerminkan komitmen tinggi terhadap keberlanjutan dan keteraturan.
Kata ganbarimasu yang berarti “saya akan berusaha sebaik mungkin” menjadi simbol etos kerja di Jepang.
Di banyak perusahaan, karyawan dituntut untuk menunjukkan dedikasi, bekerja keras, dan bahkan pulang larut bila diperlukan.
Menunjukkan rasa lelah atau frustrasi sering kali dianggap tidak pantas.