Melalui jalur Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker), pelatihan keahlian seperti pengelasan juga tersedia di tempat kerja.
Posisi sebagai juru masak, pelayan, staf kebersihan hotel, hingga resepsionis.
Industri pariwisata yang terus berkembang di Jepang membuat permintaan terhadap pekerja sektor ini tetap tinggi, bahkan bagi mereka yang hanya lulusan SMA.
Sebagai asisten perawatan di panti jompo atau fasilitas lansia.
Kekurangan tenaga kerja di sektor ini menjadikan pekerja asal Indonesia cukup banyak diterima, setelah menjalani pelatihan singkat.
Mayoritas pekerjaan ini diakses melalui jalur resmi pemerintah, seperti visa Tokutei Ginou, yang mewajibkan tes kemampuan tertentu.
Hingga 2023, lebih dari 44.000 warga Indonesia memegang status Tokutei Ginou dan bekerja di sektor yang kekurangan tenaga kerja, seperti perhotelan dan perawatan lansia.
Sebagian besar posisi blue-collar membutuhkan kemampuan bahasa Jepang tingkat dasar (biasanya JLPT N4 atau N3) serta syarat usia dan kesehatan.
Banyak calon pekerja Indonesia yang terlebih dahulu mengikuti pelatihan bahasa dan budaya kerja di lembaga pelatihan kerja (LPK) di dalam negeri.
Menurut laporan, jumlah LPK yang fokus pada program Jepang mencapai ribuan, dan berperan penting dalam membekali peserta sebelum berangkat.