Selain itu, jumlah mahasiswa asing di perguruan tinggi Jepang per Mei 2024 meningkat 21,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
Totalnya mencapai 229.467 orang, termasuk 20.015 mahasiswa doktor.
Baca juga:
Isu ini mulai ramai dibicarakan sejak perdebatan di parlemen pada Maret lalu.
Haruko Arimura, anggota Partai Demokrat Liberal, menyoroti bahwa lebih dari sepertiga penerima bantuan adalah mahasiswa asing.
Ia bahkan secara khusus menyebut mahasiswa asal China, menyatakan kekhawatiran bahwa program doktor di Jepang terlalu bergantung pada mereka, terutama dari sisi keamanan ekonomi nasional.
Menurut data Kementerian Pendidikan, total penerima subsidi pada tahun fiskal 2024 mencapai 10.564 orang, dengan sekitar 39 persen di antaranya mahasiswa asing.
Dari kelompok mahasiswa asing itu, 76 persen berasal dari China.
Selain itu, jumlah mahasiswa asing di perguruan tinggi Jepang per Mei 2024 meningkat 21,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
Totalnya mencapai 229.467 orang, termasuk 20.015 mahasiswa doktor.
Hal yang membuat banyak pihak heran, keputusan menghentikan bantuan ini justru berlawanan dengan target pemerintah sendiri.
Jepang sebelumnya menargetkan peningkatan jumlah mahasiswa doktor asing dari 21 persen pada 2023 menjadi 33 persen pada 2033.