Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Pro Kontra Rencana Jepang Hentikan Bantuan S3 untuk Mahasiswa Asing

Kompas.com - 11/07/2025, 18:25 WIB

Kekhawatiran dari Mahasiswa dan Akademisi

Bagi Emi Omuro, kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintah hanya melihat mahasiswa sebagai peneliti, bukan manusia biasa yang butuh biaya untuk hidup.

Ia khawatir banyak mahasiswa asing yang nantinya harus mengurangi waktu belajar mereka demi bekerja paruh waktu agar bisa bertahan.

Azusa Karashi, mahasiswa doktor lainnya, juga menyuarakan kekecewaan.

Ia menilai langkah pemerintah ini justru memecah kebersamaan mahasiswa yang selama ini saling belajar dan bertukar ide tanpa memandang latar belakang.

Menurutnya, kebijakan seperti ini hanya akan mempersempit ruang bagi keberagaman.

Profesor Norihiro Nihei dari Universitas Tokyo mengingatkan, jika diskriminasi berbasis kewarganegaraan terus dibiarkan, kualitas akademik Jepang bisa menurun dalam jangka panjang. 

Ia mengakui banyak mahasiswa asing yang selama ini berkontribusi lewat ide segar dan pengetahuan spesialisasi mereka, yang akhirnya ikut mengangkat kualitas penelitian di universitas Jepang.

Dampak Nyata Bagi Mahasiswa Asing

Kekecewaan juga dirasakan langsung oleh mahasiswa asing.

Salah satu mahasiswa pascasarjana asal China di Universitas Tokyo mengaku akhirnya batal melanjutkan ke program doktor karena tidak lagi bisa mengandalkan bantuan biaya hidup. 

Padahal, ia sempat berencana mendaftar tahun depan.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.