Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Tips Efektif Cari Kerja Kantoran di Jepang untuk Orang Indonesia

Kompas.com - 11/07/2025, 14:28 WIB

Di Surabaya, seorang perempuan berusia sekitar 20 tahun sedang sibuk mencari lowongan kerja kantoran di Jepang secara daring.

Ia mengetik kata kunci "cari kerja online Japan kerja kantoran" di aplikasi lowongan favoritnya.

Beragam tawaran muncul dengan janji gaji yen dan lingkungan kantor yang nyaman, tetapi ia masih ragu menentukan mana lowongan yang benar-benar valid.

Kondisi ini umum dialami oleh para pencari kerja Indonesia yang ingin bekerja di Jepang.

Meski pencarian daring memudahkan proses, regulasi Jepang terkait tenaga kerja asing, khususnya visa Specified Skilled Worker (SSW), perlu dipahami dengan baik.

Artikel ini membahas langkah efektif bagi pencari kerja Indonesia yang ingin bekerja kantoran di Jepang melalui jalur SSW.

Baca juga:

Ilustrasi pekerja di bidang teknologi informasi perusahaan Jepang.
Ilustrasi pekerja di bidang teknologi informasi perusahaan Jepang.

Realita Melamar Kerja Kantoran di Jepang secara Daring

Pandemi telah mempercepat digitalisasi proses pencarian kerja di Indonesia.

Data BP2MI pada 2024 menunjukkan bahwa 71 persen calon pekerja migran menyelesaikan seluruh proses pra-keberangkatan secara daring, mulai dari pendaftaran hingga pembayaran ujian JLPT.

Kata kunci seperti "cari kerja online ke Jepang" dan "loker Indo Tokyo" meningkat signifikan di Google setiap kali agensi menampilkan kisah sukses para pekerjanya di media sosial.

Meski demikian, kemudahan melamar daring terkadang menyamarkan jenis pekerjaan yang sebenarnya ditawarkan.

Misalnya, posisi "office support staff" bisa jadi berada dalam lingkungan pabrik, bukan kantor.

Demikian pula, pekerjaan hospitality dengan visa SSW bisa mencakup tugas administrasi sekaligus tugas lapangan seperti merapikan kamar.

Memahami perbedaan ini sejak awal penting sebelum mengirim lamaran.

Perbedaan Jalur Kerja Kantoran dan SSW

Terdapat dua jalur utama untuk pencari kerja Indonesia yang ingin mendapatkan posisi kantoran di Jepang.

Pertama adalah jalur visa tradisional seperti "Engineer/Specialist in Humanities/International Services".

Visa ini biasanya mewajibkan minimal lulusan SMA/SMK dengan tambahan gelar sarjana atau pengalaman kerja minimal 10 tahun.

Hal ini menjadi kendala bagi banyak lulusan SMA Indonesia yang belum memenuhi syarat tersebut.

Jalur kedua adalah SSW yang diluncurkan pada tahun 2019, guna mengatasi kekurangan tenaga kerja di 12 sektor di Jepang.

Hingga akhir tahun 2023 tercatat 208.425 visa SSW aktif di Jepang, meningkat 59 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dari angka tersebut, Indonesia menduduki posisi kedua setelah Vietnam dengan persentase sebesar 16,4 persen.

Meski sering dianggap sebagai pekerjaan fisik, beberapa subsektor SSW seperti hospitality bagian front-office, logistik suku cadang otomotif, dan pengawasan kualitas makanan memiliki tugas administratif yang cukup banyak.

Perekrut sering mempromosikan posisi ini sebagai pekerjaan campuran administratif dan fisik, yang memungkinkan kenaikan ke posisi kantor penuh jika memenuhi persyaratan bahasa dan kinerja.

Ilustrasi pekerja sedang melakukan pelatihan kerja.
Ilustrasi pekerja sedang melakukan pelatihan kerja.

Langkah-langkah Melamar Kerja Kantoran Lewat Jalur SSW

Kandidat yang berhasil biasanya memulai pencarian dari situs lowongan kerja khusus Jepang yang bekerja sama dengan agensi resmi BP2MI.

Mereka menggunakan kata kunci spesifik seperti "cari kerja online SSW hospitality" atau "logistics admin" untuk menemukan lowongan yang jelas menyebutkan persyaratan seperti sertifikat JLPT dan tes keterampilan.

Menariknya, analisis dari salah satu situs lowongan menunjukkan, pencarian dengan kesalahan ketik seperti "peluang ekrja Jepang" tetap menghasilkan tingkat respons hingga 60 persen.

Sebelum mengirim lamaran, calon pekerja disarankan mengamankan jadwal ujian JLPT-N4 terlebih dahulu.

Data dari tiga pusat pelatihan di Jakarta memperlihatkan bahwa kandidat yang sudah mendaftar ujian JLPT terlebih dahulu memiliki peluang wawancara lebih besar hingga 33 persen.

Proses melamar biasanya melibatkan empat dokumen utama setelah menekan tombol daftar online.

Dokumen tersebut meliputi data pribadi dan ijazah, sertifikat JLPT atau bukti pendaftaran ujian, hasil tes keterampilan sesuai bidang pekerjaan, serta bukti dana atau surat penjamin.

Proses ini harus selesai dalam waktu 14 hari agar lamaran tetap aktif di portal lowongan.

Tantangan yang Dihadapi Pencari Kerja Kantoran di Jepang

Ada beberapa tantangan yang sering dialami oleh pencari kerja asal Indonesia.

BP2MI melaporkan sekitar 42 persen keluhan pekerja migran Indonesia pada 2024 adalah ketidaksesuaian deskripsi pekerjaan, antara kerja kantoran yang dijanjikan dengan pekerjaan campuran yang sebenarnya diterima.

Selain itu, meski JLPT N4 cukup untuk mendapatkan visa SSW, kenaikan ke posisi kantoran murni biasanya memerlukan sertifikat JLPT N3.

Banyak pekerja kesulitan menaikkan kemampuan bahasa Jepang setelah mulai bekerja karena jadwal kerja yang padat.

Tantangan lain adalah urusan birokrasi dokumen di Jepang yang tetap mewajibkan dokumen asli yang dicetak dan distempel, meski sudah dikirim secara digital sebelumnya.

Hal ini sering menyulitkan para pekerja baru dari Indonesia.

Strategi Sukses Melamar Kerja Kantoran di Jepang via SSW

Ada beberapa strategi efektif yang meningkatkan peluang sukses mendapatkan pekerjaan kantoran melalui SSW.

Pertama, pastikan lowongan yang dipilih berasal dari agensi resmi yang terdaftar di BP2MI.

Langkah ini bisa mengurangi risiko penipuan hampir sepenuhnya, sesuai laporan BP2MI tahun 2024.

Kedua, daftarkan diri untuk ujian JLPT dan tes keterampilan dalam periode yang sama.

Beberapa pusat pelatihan di Jepang bahkan menawarkan tempat tinggal dengan biaya terjangkau bagi pelamar yang datang dengan sertifikat lengkap.

Ketiga, dokumentasikan setiap tugas administratif yang dilakukan selama bekerja.

Catatan pekerjaan kantor seperti penggunaan Excel atau mencetak invoice akan sangat berguna saat mengajukan visa kerja jangka panjang yang mensyaratkan tugas administratif.

Keempat, manfaatkan fasilitas pelatihan tambahan dari beberapa prefektur seperti Miyagi, Shizuoka, dan Fukuoka.

Pelatihan singkat seperti Microsoft Office atau akuntansi dasar akan mempercepat peluang mendapatkan posisi kantoran yang murni.

Kesimpulan

Mencari pekerjaan kantoran di Jepang melalui jalur daring tidak cukup hanya dengan mengirim banyak lamaran secara acak.

Dibutuhkan strategi pencarian yang tepat, pemahaman tentang regulasi visa SSW, serta dokumentasi tugas secara jelas agar bisa sukses mendapat posisi kerja kantoran yang diimpikan.

Prosesnya memang tidak instan, tetapi dengan persiapan yang matang dan teliti, peluang kerja kantoran di Jepang bisa lebih mudah diwujudkan.

Sumber:

  • Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang (https://www.mhlw.go.jp/stf/newpage_50256.html)
  • Badan Layanan Imigrasi Jepang (https://www.moj.go.jp/isa/content/001407637.pdf)
  • BP2MI (https://bp2mi.go.id/statistik-detail/data-penempatan-dan-pelindungan-pekerja-migran-indonesia-periode-januari-september-2024)

Artikel ditulis oleh Karaksa Media Partner (Juni 2025)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.