Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Makanan Unik Jepang, Kari Musim Panas Pakai Seafood

Kompas.com - 11/07/2025, 09:34 WIB

Di Jepang, curry atau kare bukan cuma makanan favorit saat cuaca dingin.

Saat musim panas tiba, hidangan ini justru disajikan dalam versi yang lebih ringan agar tetap nyaman disantap. 

Meski kari identik sebagai makanan berat, masyarakat Jepang punya cara unik agar tetap bisa menikmatinya di tengah panas terik.

Penyesuaian resep kari untuk musim panas sebenarnya merupakan hal yang lazim di Jepang.

Dengan sedikit perubahan pada bahan dan cara penyajian, kari Jepang tetap nikmat tanpa terasa berat di perut.

Inilah salah satu alasan kari Jepang bisa terus menjadi makanan kesukaan sepanjang tahun.

Baca juga:

Perbedaan Kari Jepang dengan Kari India

Kari Jepang punya ciri khas yang berbeda dari kari khas India atau Asia Tenggara.

Kari Jepang dikenal punya tekstur kental, dengan rasa pedas yang ringan serta sedikit manis.

Kari versi ini dibuat dari campuran roux yang terdiri dari tepung terigu, minyak, bubuk kari, kunyit, ketumbar, dan fenugreek.

Biasanya, kari Jepang disajikan dengan kentang, wortel, bawang bombai, dan potongan daging ayam, sapi, atau babi. 

Keunggulan lain dari kari Jepang adalah kemampuannya untuk disesuaikan dengan kondisi cuaca.

Saat musim panas, resep kari Jepang mengalami perubahan agar lebih ringan dan segar.

Fleksibilitas inilah yang membuat kari Jepang terus disukai banyak orang. Mulai dari sajian di kantin sekolah hingga restoran atau kafe modern, kari Jepang selalu punya tempat istimewa. 

Adaptasi resep dan bahan menjadi kunci mengapa hidangan ini tetap populer sepanjang musim.

Penyesuaian Kari Jepang Saat Musim Panas

Makan sajian berat di tengah cuaca panas sering kali membuat tidak nyaman.

Banyak restoran dan rumah tangga di Jepang memilih mengolah kari dengan bahan yang lebih ringan.

Penyesuaian yang umum dilakukan adalah mengganti bahan utama seperti daging dan kentang dengan sayuran segar musim panas.

Sayuran seperti zukini, terung, paprika, dan okra dipilih karena rasanya lebih ringan.

Selain segar, sayuran ini juga mudah menyerap rasa kari dengan baik.

Dengan mengganti bahan utama ini, kari pun menjadi lebih mudah dicerna dan nyaman dikonsumsi di musim panas.

Bahan pengganti lain yang umum digunakan adalah seafood, seperti udang atau ikan putih.

Seafood memiliki tekstur ringan yang cocok dipadukan dengan rasa kari Jepang yang lembut.

Pilihan seafood ini memberikan kesan segar sekaligus membantu mengurangi rasa berat dari hidangan kari.

Selain mengganti bahan utama, perubahan lain yang dilakukan adalah mengurangi penggunaan roux curry.

Banyak yang menggantinya dengan tambahan kaldu sehingga menghasilkan tekstur kari yang lebih cair dan segar.

Kari versi ini disebut juga sebagai kari musim panas yang biasanya disajikan dalam suhu ruangan atau bahkan dingin.

Tren unik lainnya adalah nasi kari dingin. 

Versi ini menggunakan nasi dingin dengan saus kari yang lebih ringan dan banyak tambahan sayuran.

Rasa kari yang ringan dan sayuran segar membuat sajian ini nyaman disantap di tengah panasnya musim panas.

Penyesuaian ini merupakan bentuk nyata dari konsep shun (旬), yaitu tradisi kuliner Jepang yang menggunakan bahan makanan sesuai musimnya.

Menurut konsep ini, bahan yang dipakai adalah bahan yang sedang dalam kondisi paling segar dan paling pas untuk cuaca saat itu.

Contoh menarik pernah hadir pada tahun 2020, ketika salah satu jaringan minimarket Jepang meluncurkan produk kari musim panas dengan rasa yuzu (jeruk khas Jepang) dan daun mint.

Produk ini membuktikan bahwa kari bisa menjadi sajian ringan dan menyegarkan, cocok untuk dinikmati saat cuaca panas sekalipun.

Dengan berbagai penyesuaian ini, kari Jepang membuktikan diri sebagai hidangan yang sangat adaptif.

Di musim panas, kari Jepang tidak kehilangan rasa khasnya, tetapi justru tampil lebih ringan, segar, dan tetap menggugah selera.

Baik panas maupun dingin, kari Jepang tetap berhasil mencuri hati penikmat kuliner di setiap musim.

Sumber:

  • Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang (https://www.maff.go.jp/)
  • Japan External Trade Organization/JETRO (https://japanfoodlovers.com/events/report-250120/)

Artikel ini disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juli 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.