Kaktus prickly pear atau kaktus pir berduri mulai menarik perhatian masyarakat Jepang sebagai bahan pangan sehat.
Beberapa petani mengembangkan tanaman ini di Kota Kasugai, Prefektur Aichi untuk dijadikan aneka hidangan seperti quiche, pizza toast, sate, tempura, hingga mi dingin khas China.
Melansir Kyodo News (25/6/2025), salah satu pelopornya adalah pasangan suami istri Miki Deguchi (63) dan Motohiko Deguchi (63).
Mereka mulai membudidayakan kaktus pir berduri pada 2015 di area satoyama, kawasan di antara pegunungan dan lahan pertanian.
Kini, mereka memiliki lebih dari 700 tanaman kaktus yang tumbuh subur di sawah milik teman mereka.
Baca juga:
Kaktus dari genus Opuntia ini dikenal memiliki kandungan mineral, serat, dan nutrisi lain yang tinggi. Rasanya segar dan ringan, bahkan bisa dikonsumsi tanpa dimasak.
Penelitian dari Chubu University menemukan bahwa bubuk kaktus pir berduri mampu meningkatkan kadar mucin, protein pelindung usus yang berfungsi menangkal virus, serta memperkuat sistem imun.
"Kami yakin kaktus punya potensi besar sebagai pangan fungsional," kata Mamoru Tanaka, profesor di bidang pangan dan gizi dari Chubu University.
Kaktus ini tumbuh tanpa pestisida dan tetap kuat meskipun diguyur hujan deras. Ketahanannya membuatnya cocok ditanam di berbagai kondisi cuaca ekstrem.
Produk kaktus milik keluarga Deguchi diberi nama "Taiyonoha" atau "Daun Matahari".
Mereka menjualnya secara daring dan di supermarket di Kasugai dengan harga sekitar 1.800 yen (Rp 206.000-an) per kilogram.
Kaktus ini juga disajikan di restoran kelas atas di Prefektur Aichi, serta dijual sebagai pakan kura-kura.
Lewat situs mereka, keluarga Deguchi membagikan beragam resep olahan kaktus, termasuk quiche lembut yang padat berisi dan gurih.
Miki bahkan menyebut bahwa kaktus juga enak disantap bersama nasi dan taburan katsuobushi (serutan ikan bonito kering).
Kasugai telah lama dikenal sebagai pusat budi daya kaktus hias sejak 1953.
Namun, hanya dua petani di kota tersebut yang membudidayakan kaktus untuk pangan.
Saat ini, sekitar 10 restoran di Kasugai menyajikan menu berbahan dasar kaktus, termasuk ramen dan makanan penutup.
Sekolah dasar dan menengah di Kasugai juga menyajikan kari kaktus dengan korokke (kroket Jepang) beberapa kali dalam setahun.
Supermarket Watahan yang beroperasi di Prefektur Nagano mulai menjual kaktus ini sejak Mei.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran dan menjadikannya sebagai sayuran umum di Jepang," ujar perwakilan Watahan.
Kaktus pir berduri mendapat perhatian dari para ahli di Jepang dan dunia.
Pada 2017, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) menyebut tanaman ini sebagai solusi potensial untuk krisis pangan dan perubahan iklim.
Kemampuannya bertahan di daerah kering membuatnya ideal sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan cadangan air.
Tanaman ini sudah dibudidayakan untuk konsumsi manusia dan ternak di sekitar 30 negara, termasuk Meksiko.
Kini, kaktus pir berduri mulai menyebar ke wilayah lain di Jepang sebagai pangan alternatif yang sehat dan tahan banting.
© Kyodo News
View this post on Instagram