Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Perjalanan Dewi Asal Padang, 13 Tahun Berkarya di Klinik Kecantikan Ternama Jepang

Kompas.com - 20/06/2025, 10:30 WIB

Dewi belajar desain grafis, strategi konten, hingga membuat catch copy, kalimat pendek yang menarik perhatian penonton, dalam Bahasa Jepang.

Sebagai satu-satunya orang asing di divisi kreatif, Dewi harus beradaptasi dengan Bahasa Jepang terutama istilah medis.

Untungnya, perusahaan tempatnya bekerja mengadakan pelatihan intens bagi karyawan baru.

Pelatihan tersebut dimulai dari nol, Dewi diajarkan berbagai hal terkait pekerjaan.

Setiap hari, Dewi selalu membawa pulang dokumen yang menjelaskan prosedur operasi, seperti double eyelid termasuk cara operasi dan risikonya.

Ia menulis ulang materi tersebut dalam Bahasa Jepang.

"Kalau cuma kita baca itu enggak bakal masuk ke kepala, tapi kalau ditulis itu lama-lama masuk ke kepala. Kayak gitu cara ingetnya," ujar Dewi membagikan tips caranya belajar.

Ia mengaku butuh waktu dua tahun untuk benar-benar terbiasa dengan segala aspek Bahasa Jepang dalam dunia kerja.

Dewi saat menghadiri acara study dokter Japan Society of Aesthetic Surgery Mei 2025.
Dewi saat menghadiri acara study dokter Japan Society of Aesthetic Surgery Mei 2025.

Bertahan karena Melihat Dampak Nyata bagi Pasien

Dewi mengaku sempat skeptis terhadap dunia operasi plastik.

Namun setelah melihat langsung proses dan alasan pasien melakukan operasi, pandangannya berubah.

“Ada pasien yang di-bully karena bentuk gigi, ada yang enggak percaya diri karena kelopak matanya turun. Setelah operasi, wajah mereka berubah, tapi yang lebih terasa itu ekspresinya. Mereka jadi lebih bahagia,” ujarnya.

Pengalaman itu membuat Dewi bertahan. Ia merasa pekerjaannya memberi dampak bagi orang lain.

Setelah 13 tahun bekerja, Dewi memutuskan untuk berhenti.

Ia ingin membuka jalan baru, membantu orang Indonesia yang ingin melakukan perawatan di Jepang. Ia juga bercita-cita menjembatani kolaborasi antara dokter Indonesia dan Jepang.

“Selama ini belum ada orang Indonesia yang menjembatani. Saya ingin mulai dari situ,” pungkas content creator yang kerap unggah informasi soal Jepang via Instagram @dewis_nikki.

Saat ini, Dewi tengah menikmati waktunya di Padang sebelum kembali ke Jepang pada Agustus 2025.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.