Mempelajari cara menyebut anggota keluarga dalam bahasa Jepang sangat penting untuk komunikasi yang efektif dan pemahaman budaya.
Bahasa Jepang memiliki istilah khusus yang berbeda berdasarkan tingkat kesopanan, usia, dan hubungan pembicara dengan orang yang dimaksud.
Yuk, kita pelajari cara menyebut kakek-nenek dan saudara kandung, serta mengungkap beberapa nuansa budaya yang menarik.
Dalam bahasa Jepang, terdapat istilah formal dan informal untuk menyebut kakek dan nenek:
Formal: 祖父 (sofu) — Digunakan untuk menyebut kakek sendiri kepada orang di luar keluarga. Cocok dalam situasi formal maupun percakapan sehari-hari yang biasa.
Informal: おじいさん (ojiisan) — Umum digunakan untuk menyebut kakek orang lain atau dalam percakapan yang sopan.
Panggilan sayang: おじいちゃん (ojiichan) — Istilah penuh kasih sayang, biasa digunakan untuk menyapa langsung kakek sendiri atau dalam lingkup keluarga.
Formal: 祖母 (sobo) — Digunakan untuk menyebut nenek sendiri secara formal.
Informal: おばあさん (obaasan) — Digunakan untuk menyebut nenek orang lain atau dalam situasi yang sopan.
Panggilan sayang: おばあちゃん (obaachan) — Istilah penuh kasih sayang yang biasa digunakan untuk menyapa langsung nenek sendiri atau dalam keluarga.
Catatan:
Awalan お (o) dan ご (go) merupakan penghormatan yang menambah kesopanan.
Akhiran さん (-san) dan ちゃん (-chan) menunjukkan rasa hormat dan keakraban secara berurutan.
Sama halnya dengan kakek-nenek, ada istilah formal dan informal untuk menyebut ayah dan ibu dalam bahasa Jepang.
Formal: 父 (chichi) — Digunakan untuk menyebut ayah sendiri dalam konteks netral atau formal.
Sopan/Umum: お父さん (otōsan) — Digunakan saat berbicara kepada atau tentang ayah orang lain, atau dengan hormat saat menyebut ayah sendiri.
Panggilan sayang: 父さん (tōsan) — Mengandung nuansa hangat dan akrab, cocok bagi mereka yang sudah dewasa namun tetap menjaga hubungan dekat dengan ayah.
Formal: 母 (haha) — Menyebut ibu sendiri secara netral atau formal.
Sopan/Umum: お母さん (okāsan) — Digunakan untuk menyebut ibu orang lain atau secara sopan untuk ibu sendiri.
Panggilan sayang: 母さん (kāsan) — Mengandung nuansa hangat dan akrab, cocok untuk hubungan dekat dengan ibu meski sudah bukan anak kecil lagi.
Tips:
Saat berbicara tentang orang tua sendiri kepada orang lain, gunakan istilah chichi dan haha.
Saat berbicara langsung kepada mereka atau tentang orang tua orang lain, gunakan otōsan dan okāsan.
Bahasa Jepang membedakan antara saudara yang lebih tua dan lebih muda, serta istilahnya berbeda sesuai perspektif pembicara.
Formal: 兄 (ani) — Menyebut kakak laki-laki sendiri dalam situasi formal.
Sopan: お兄さん (oniisan) — Digunakan untuk menyebut kakak laki-laki orang lain atau dalam percakapan sopan.
Panggilan sayang: お兄ちゃん (oniichan) — Istilah akrab yang biasa digunakan oleh anak-anak atau saudara dekat.
Formal: 姉 (ane) — Menyebut kakak perempuan sendiri secara formal.
Sopan: お姉さん (oneesan) — Digunakan untuk menyebut kakak perempuan orang lain atau dalam percakapan sopan.
Panggilan sayang: お姉ちゃん (oneechan) — Istilah penuh kasih sayang yang digunakan anak-anak atau saudara dekat.
Adik Laki-Laki: 弟 (otōto) — Menyebut adik laki-laki sendiri.
Adik Perempuan: 妹 (imōto) — Menyebut adik perempuan sendiri.
Catatan:
Bila menyebut adik orang lain, biasa ditambahkan penghormatan さん (-san), seperti 弟さん (otōto-san) atau 妹さん (imōto-san) untuk menunjukkan rasa hormat.
Bahasa Jepang tidak memiliki istilah khusus seperti “kakak laki-laki kedua.”
Biasanya, orang menggunakan nama atau konteks untuk menunjukkan saudara mana yang dimaksud.
Dalam situasi formal, kadang digunakan istilah numerik seperti 長男 (chōnan, putra tertua) atau 次男 (jinan, putra kedua).
Namun, sebutan itu jarang dipakai dalam percakapan sehari-hari.
Bahasa Jepang juga memiliki istilah khusus untuk berbagai jenis kerabat. Berikut beberapa yang sering digunakan:
Bahasa Inggris | Jepang (Romaji) | Kanji/Kana |
---|---|---|
Paman yang lebih tua | おじさん (ojisan) | 伯父(oji) |
Paman yang lebih muda | おじさん (ojisan) | 叔父(oji) |
Bibi yang lebih tua | おばさん (obasan) | 伯母 (oba) |
Bibi yang lebih muda | おばさん (obasan) | 叔母 (oba) |
Sepupu | いとこ (itoko) | 従兄弟 / 従姉妹 |
Keponakan Laki-laki | おい (oi) | 甥 |
Keponakan Perempuan | めい (mei) | 姪 |
Ayah Mertua | ぎふ (gifu) | 義父 |
Ibu Mertua | ぎぼ (gibo) | 義母 |
Fakta menarik: Kata seperti ojisan atau obasan dapat berarti “paman”/“bibi” atau juga “pria/wanita paruh baya” tergantung konteksnya.
Baca juga:
Bahasa Jepang sangat menekankan hirarki sosial dan hubungan antarindividu.
Oleh karena itu, penggunaan awalan penghormatan お (o) dan ご (go), serta akhiran さん (-san) dan ちゃん (-chan) sangat lazim saat menyebut anggota keluarga.
Kata 親戚 (shinseki) untuk menyebut kerabat termasuk keluarga besar dan mertua. Dalam budaya tradisional Jepang, hubungan ini sangat penting.
Anak-anak kadang bingung antara ojiisan (kakek) dan ojisan (paman atau pria paruh baya), perbedaan utamanya adalah panjang vokal.
Anak-anak sering menggunakan istilah keluarga untuk menyapa tetangga atau pedagang yang sudah dikenal, seperti menyebut wanita yang akrab “おばさん” (obasan) walau bukan kerabat.
Istilah seperti お兄さん (oniisan) dan お姉さん (oneesan) juga dipakai untuk menyapa pemuda atau wanita muda dengan sopan, walau bukan saudara.
Anak kecil biasanya menggunakan istilah sayang seperti おじいちゃん (ojiichan) dan おばあちゃん (obaachan) untuk kakek dan nenek, mencerminkan kehangatan dan kedekatan.
Memahami istilah keluarga dalam bahasa Jepang lebih dari sekadar belajar kosakata.
Hal ini merupakan jendela untuk mengenal budaya Jepang yang menekankan rasa hormat, hirarki, dan hubungan yang erat.
Baik saat menyapa kakek-nenek dengan hangat, menyebut saudara dengan tepat, atau belajar berbicara tentang kerabat secara sopan, setiap kata mencerminkan pentingnya peran sosial dalam kehidupan Jepang.
Pemula dapat memulai dengan bentuk umum seperti お父さん (otōsan), お母さん (okāsan), お兄さん (oniisan), dan お姉さん (oneesan).
Seiring bertambahnya kepercayaan diri, kamu akan secara alami menguasai versi formal dan nuansa lainnya.
Kamu bakal meningkatkan kemampuan Bahasa Jepang sekaligus memperdalam hubungan dengan budaya Jepang dengan menguasai ungkapan terkait keluarga ini, satu kata penuh hormat pada satu waktu.
Sumber:
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Mei 2025)
View this post on Instagram