Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa matcha dapat membantu menjaga kesehatan hati.
Sebuah tinjauan pada 2015 terhadap 15 studi menemukan bahwa konsumsi teh hijau berkaitan dengan penurunan risiko penyakit hati.
Namun, sebuah studi pada 2020 mencatat bahwa meski matcha dapat menurunkan enzim hati pada penderita penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD).
Namun pada orang tanpa NAFLD, konsumsi matcha justru dapat meningkatkan enzim hati.
Baca juga:
Beberapa studi menunjukkan bahwa komponen matcha dapat meningkatkan fungsi kognitif.
Dalam sebuah studi terhadap 23 orang, peserta diberi matcha dalam bentuk teh atau camilan, sementara kelompok kontrol diberi plasebo.
Hasilnya, mereka yang mengonsumsi matcha mengalami peningkatan konsentrasi, waktu reaksi, dan daya ingat dibanding kelompok plasebo.
Studi kecil lain menunjukkan bahwa konsumsi 2 gram bubuk teh hijau per hari selama 2 bulan dapat meningkatkan fungsi otak pada orang lanjut usia.
Untuk diketahui, matcha memiliki konsentrasi kafein lebih tinggi daripada teh hijau. Teh hijau umumnya mengandung 11–25 mg kafein, sedangkan matcha mengandung 19–44 mg.
Selain itu, matcha juga mengandung L-theanine, yang bekerja bersama kafein untuk meningkatkan kewaspadaan tanpa menyebabkan efek lelah setelahnya.