Contohnya butuh perjalanan, persiapan, dan kemampuan bahasa. Ini sudah membedakan kandidat dari yang lain.
Pandemi Covid-19 mengubah lanskap acara kerja secara dramatis. Sebagai respons, banyak pameran karier berfokus Jepang telah beralih ke online.
Ada pameran karier virtual contohnya "Japan Virtual Career Fair" yang diselenggarakan oleh PERSADA (Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia) dan JETRO.
Acara ini telah memungkinkan kandidat dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi.
Tanpa biaya perjalanan. Keuntungannya jelas: jangkauan yang lebih luas, lebih flesibel, dan akses ke berbagai perusahaan lebih banyak.
Namun, ini juga menuntut lebih banyak dari peserta.
Mereka harus siapkan lingkungan wawancara daring yang profesional dan harus menguasai etiket panggilan video. Ini kini telah menjadi persyaratan tak tertulis lainnya.
Meskipun menghadiri acara kerja dan seminar adalah langkah maju yang besar, tantangan tetap ada. Bahasa tetap menjadi hambatan terbesar.
Sebagian besar posisi profesional di Jepang masih membutuhkan tingkat kemahiran bahasa Jepang. Minimal tingkat JLPT N2.
Ini sebuah standar yang menuntut upaya serius dan berkelanjutan.