Namun, mengenang kejadian tiga tahun yang lalu, ia justru merasa itu lucu.
Ada rasa takut, kebingungan, dan jantung yang berdebar kencang saat itu.
Namun kini, itu hanyalah salah satu momen yang tak akan pernah ia lupakan.
Sebuah pengingat bahwa bahkan kesalahan langkah pun memiliki makna tersendiri dalam perjalanan hidup.
Baca juga:
Sementara banyak orang mungkin menyoroti promosi karier atau jalinan persahabatan sebagai titik balik dalam hidup, momen perubahan terbesar bagi Ifah berakar lebih dalam: keluarga.
"Bagi saya, pergi ke Jepang dan bisa mendukung keluarga adalah perubahan terbesar yang bisa saya harapkan. Karena bagi saya, hidup saya adalah keluarga saya," ucap Ifah.
Ifah bercerita bahwa ia berasal dari keluarga kelas bawah hingga menengah, dan terkadang mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan, bahkan sampai menangis bersama ibunya.
Ia mendapat bantuan dengan pergi ke pusat pelatihan (LPK) dan bekerja keras dari sana.
Setelah bekerja di Jepang, Ifah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membiarkan apa yang terjadi padanya terjadi pada adik-adiknya.
Menurutnya, momen ketika ia tiba di Jepang dan bisa mendukung keluarga adalah momen yang mengubah hidupnya.