Tapi sekarang, tren sudah berubah. Anak-anak lebih bebas memilih warna yang mereka suka. Makanya, produsen randoseru mulai menyediakan lebih banyak pilihan warna.
Salah satu peritel besar Jepang meluncurkan randoseru dalam 24 warna berbeda pada 2001.
Ada juga produsen yang menawarkan randoseru dengan kombinasi dua warna yang lebih cocok buat anak SD kelas atas. Desain yang lebih beragam ini ternyata banyak diminati.
Selain warna, ukuran randoseru juga mengalami perubahan.
Sejak 1990-an, buku pelajaran makin besar, jadi tasnya juga ikut membesar supaya memuat dokumen standar Jepang berukuran 21x29 cm.
Meski lebih besar, randoseru sekarang lebih ringan dibanding dulu. Kalau dulu beratnya sekitar 1,6 kg, sekarang kebanyakan model modern beratnya enggak sampai 1 kg.
Sejak pandemi Covid-19, penggunaan tablet di sekolah makin meningkat, yang bikin orang tua lebih mempertimbangkan bobot randoseru.
Melansir The Mainichi pada Minggu (21/4/2024), hasil survei dari asosiasi industri perdagangan di Tokyo, menyatakan bahwa 23,2 persen responden memilih tas yang ringan supaya anak mereka enggak keberatan membawanya setiap hari.
Bagi banyak orang Jepang, randoseru bukan cuma sekadar tas sekolah, tapi juga simbol kenangan enam tahun mereka di SD.
Makanya, ada tren baru di mana orang tua memilih menyimpan randoseru anak mereka sebagai kenang-kenangan.