Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Profil Kenzo Tange, Arsitek Jepang yang Ubah Wajah Hiroshima Pasca Perang Dunia II

Kompas.com - 06/01/2025, 17:30 WIB

Di sini, Tange mereinterpretasi elemen-elemen arsitektur abad pertengahan, seperti portico, menara, dan piazza, dengan sentuhan modern.

Tange juga dikenal dengan visinya tentang Tokyo pada masa depan.

Pada 1961, ia merancang “Plan for Tokyo 1960” yang mencakup konsep kota terapung antara Tokyo dan Chiba.

Meskipun rencana ini tidak terwujud, tetapi tanpa diduga, Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 diadakan di lokasi yang dirancang Tange sebagai titik awal dalam rencananya untuk Tokyo.

Pencapaian dan Penghargaan

Tange Kenzō terus berinovasi hingga akhir hayatnya.

Pada 1987, ia dianugerahi Pritzker Architecture Prize, yang dianggap sebagai penghargaan tertinggi bagi arsitek. 

Pada 1993, ia menerima Praemium Imperiale dari Japan Art Association.

Warisan Tange Kenzō terus hidup melalui Tange Associates, yang dipimpin oleh putranya, Noritaka Tange.

Menurut Noritaka Tange, ayahnya adalah salah satu arsitek pertama yang menghubungkan arsitektur dengan kehidupan kota secara interaktif. 

Warisan Tange Kenzō untuk Tokyo 2020

Yoyogi National Gymnasium karya arsitek Jepang, Kenzo Tange.
Yoyogi National Gymnasium karya arsitek Jepang, Kenzo Tange.

Seiring dengan berlangsungnya Olimpiade Tokyo 2020, Tange Associates kembali terlibat dalam perancangan fasilitas olahraga.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.