Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Industri Perikanan di Jepang

Kompas.com - 19/Dec/2019, 11:08 WIB
Nelayan di Jepang.
Lihat Foto
Nelayan di Jepang.

OhayoJepang - Industri perikanan di Jepang merupakan salah satu industri perikanan terbaik di dunia. Hal ini terjadi karena kombinasi kerja keras dan keterampilan nelayan Jepang yang terakumulasi dari sejarahnya yang panjang. 

Dengan semua itu, Jepang menjadi satu dari negara di dunia yang memiliki pasar grosir hasil laut terbesar di dunia. Hal ini terfokus di Pasar Tsukiji yang telah banyak dikenal secara internasional dibandingkan dengan pasar ikan lainnya di Jepang.   

Di sisi lain, sama dengan industri perikanan secara global, industri perikanan Jepang juga menghadapi masalah yang dipengaruhi oleh pemanasan global berupa pengurangan jumlah ikan tangkapan, sedangkan permintaan ikan di pasar terus meningkat. 

Nelayan Jepang tetap berusaha sekuat mungkin untuk menanggulangi hal tersebut dengan menggunakan pengalaman dan perkembangan teknologi yang ada untuk membangun teknologi baru di bidang perikanan ini. 

Bidang ini termasuk ke dalam bidang yang membuka lowongan untuk jenis visa Pekerja Berketerampilan Spesifik. Program visa yang dibuat oleh pemerintah Jepang untuk menanggulangi kekurangan tenaga kerja di 14 sektor bidang industri. 

Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai jenis pekerjaan, lingkungan kerja, keterampilan yang dibutuhkan, prospek kerja dan gaji yang diterima.

Apa pekerjaan yang dilakukan oleh orang di Industri Perikanan?

Pekerjaan yang dilakukan oleh industri perikanan lebih dari hal yang dibayangkan oleh banyak orang.

Tidak hanya naik kapal, pergi ke laut dan menangkap ikan saja, tapi pekerja bidang ini juga harus peduli terhadap usaha-usaha ilmiah yang dilakukan untuk menanggulangi pengurangan populasi ikan. 

Pengetahuan mengenai laut, pelayaran dan hewan laut adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh industri ini. Keselamatan juga merupakan hal yang diprioritaskan karena bekerja di laut lepas sangatlah berbahaya.

Oleh karena itu, manajemen resiko dan prosedur standar pelayaran menjadi salah satu bagian pelatihan.

Nelayan di Jepang.
Nelayan di Jepang.

Dengan bekerja di bidang perikanan Jepang kamu akan mendapat banyak pengetahuan terkait industri ini. Saat ini terdapat tiga program di dalam industri ini, yaitu Fishery (Perikanan), Maru-ship dan Aquaculture (Akuakultur).

Fishery dan Maru-ship

Hal yang paling berbeda dari keduanya adalah implementasi skema institusi. Pekerja asing, baik yang memiliki visa Pekerja Berketerampilan Spesifik ataupun visa Magang, pada program Fishery dipekerjakan langsung oleh perusahaan Jepang di kapal penangkapan ikan Jepang. 

Sementara itu, pada kategori Maru-ship, orang asing direkrut dari luar negeri oleh pihak yang bukan perusahaan Jepang dan bekerja di kapal penangkapan ikan. 

Perbedaan lainnya, program Maru-ship fokus pada penangkapan ikan di laut dalam yang jauh dari pantai sehingga pekerja bisa saja terus berada di kapal selama berminggu-minggu. 

Di lain pihak, program Fishery melakukan penangkapan ikan di pesisir pantai dan pantai lepas, serta di bagian laut dalam, sehingga lama pekerja berada di kapal bervariasi bisa hanya satu hari atau bisa juga berminggu-minggu.

Terdapat beberapa sub-kategori dari program ini untuk Pekerja Berketerampilan Spesifik dan Pemagang, yaitu penangkapan ikan Bonito dengan kail satu mata, penangkapan ikan tuna dengan metode longline fishing (memancing tali panjang), penangkapan cumi dengan alat tangkap jigger, metode cantrang untuk bawah laut, metode roundhaul fishery, metode jaring drift netting, metode fixed net fishing, serta metode perangkap kepiting dan udang. 

Berdasarkan jenis sub-kategorinya, kategori ini diturunkan berdasarkan klasifikasi penangkapan ikan di pesisir pantai, lepas pantai, dan laut dalam.

Nelayan di Jepang.
Nelayan di Jepang.

Industri Akuakultur

FAO (Food and Agriculture Organization) menyatakan bahwa industri akuakultur di Jepang telah dimulai sejak abad ke-16 di area sekitar Laut Pedalaman Seto Jepang. Budidaya hasil laut menopang permintaan tinggi makanan laut yang jumlahnya terbatas diakibatkan oleh degradasi lingkungan laut. 

Berdasarkan data Kementerian Agrikultur, Kehutanan dan Perikanan Jepang (MAFF), saat ini terdapat 60 jenis hasil laut yang masuk ke dalam bagian akuakultur pada industri perikanan Jepang. 

Program magang mencakup program kerja yang berkontribusi pada produksi kerang tiram dan kerang kipas sejak 2010. Pada program kerja untuk Pekerja Berketerampilan Spesifik, selain kedua produksi tersebut akan ditambahkan beberapa produksi lainnya seperti produksi belut laut, nori (rumput laut), mutiara, dan jenis ikan lainnya. 

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja bidang perikanan kebanyakan berada di dekat laut. Jenis pekerjaannya sendiri bisa berupa pelayaran di kapal untuk menangkap ikan selama beberapa hari, ataupun pekerjaan di area pantai untuk melakukan pembudidayaan akuakultur. 

Kondisi pekerjaan bisa berubah sesuai dengan perubahan iklim dan keadaan laut. Pekerja bisa saja bekerja di laut utara yang beriklim dingin atau pun laut tropis yang hangat. 

Namun satu yang pasti, orang yang bekerja di industri ini bisa menikmati banyak hasil tangkapan laut, karena nelayan Jepang biasanya menikmati hasil tangkapan mereka yang tidak bisa dijual. 

Waktu kerja di industri perikanan ini adalah 8 jam perhari dan 40 jam per minggu. Tergantung dengan kondisi pekerjaan, kemungkinan akan banyak lembur. Jam kerja ini juga bisa menjadi lebih panjang tergantung dengan kategori pekerjaannya. 

Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa Jepang, salah satu kesulitan yang ditemui oleh pekerja asing. Menguasai bahasa Jepang menjadi hal penting, terutama saat ditempatkan di kapal.

Kemampuan bahasa tersebut akan membantu kamu berkomunikasi cara pengoperasian mesin-mesin kelautan dengan benar dan juga saat terjadi keadaan darurat. 

Sebagai catatan, kebanyakan bahasa Jepang yang digunakan pada pekerjaan ini adalah bahasa daerah.  Kebanyakan industri perikanan berada di daerah sekitar tepi pantai yang jauh dari perkotaan, sehingga bahasa daerah lebih banyak digunakan dibandingkan bahasa Jepang standar.

Banyak pekerja asing yang akhirnya lebih jago bahasa daerah dibandingkan dengan bahasa Jepang standar.  

Nelayan di Jepang.
Nelayan di Jepang.

Kemampuan yang dibutuhkan

Setelah lulus ujian Industri Perikanan, kamu dianggap bisa bekerja di bidang perikanan. Bila kamu memiliki pengalaman magang di industri ini, pengalaman tersebut bisa membantu kamu mendapatkan pekerjaan dengan visa Pekerja Berketerampilan Spesifik dalam industri ini.

Meskipun kemampuan di bidang perikanan menjadi nilai tambah untuk bekerja di industri ini, orang yang ingin mencoba dari awal juga bisa mencoba selama memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja di pantai.

Dengan kondisi pekerjaan yang bisa dikatakan berat, akan sulit bagi orang yang tidak memiliki ketertarikan dengan laut untuk bekerja di bidang ini.   

Gaji

Pendapatan akan berbeda-beda sesuai dengan jenis kelamin dan usia. Penempatan kerjanya pun akan berbeda. Berdasarkan contoh kasus di prefektur Nagasaki, pendapatan tahunan untuk pekerja berusia 20-an adalah sekitar 3.000.000 sampai 4.500.000 yen. 

Prospek kerja

Pemerintah Jepang menargetkan akan menerima sekitar 9.000 pekerja asing di bawah visa Pekerja Berketerampilan Spesifik selama lima tahun ke depan. Industri ini merupakan industri yang disosialisasikan oleh pemerintah Jepang secara proaktif untuk menanggulangi kekurangan tenaga kerja dibandingkan bidang kerja lainnya.

Sumber: 

Website of Food and Agriculture Organization of the United Nations

Nagasaki Prefectural Government website 

Provided by Karaksa Media Partner (29 October 2019)

Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Industri Perikanan di Jepang

Industri perikanan di Jepang merupakan salah satu industri perikanan terbaik di dunia. Hal ini terjadi karena kombinasi kerja keras dan keterampilan nelayan Jepang yang terakumulasi dari sejarahnya yang panjang. 

Dengan semua itu, Jepang menjadi satu dari negara di dunia yang memiliki pasar grosir hasil laut terbesar di dunia. Hal ini terfokus di pasar Tsukiji yang telah banyak dikenal secara internasional dibandingkan dengan pasar ikan lainnya di Jepang.   

Di sisi lain, sama dengan industri perikanan secara global, industri perikanan Jepang juga menghadapi masalah yang dipengaruhi oleh pemanasan global berupa pengurangan jumlah ikan tangkapan, sedangkan permintaan ikan di pasar terus meningkat. 

Nelayan Jepang tetap berusaha sekuat mungkin untuk menanggulangi hal tersebut dengan menggunakan pengalaman dan perkembangan teknologi yang ada untuk membangun teknologi baru di bidang perikanan ini. 

Bidang ini termasuk ke dalam bidang yang membuka lowongan untuk jenis visa Pekerja Berketerampilan Spesifik. Program visa yang dibuat oleh pemerintah Jepang untuk menanggulangi kekurangan tenaga kerja di 14 sektor bidang industri. 

Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai jenis pekerjaan, lingkungan kerja, keterampilan yang dibutuhkan, prospek kerja dan gaji yang diterima.

Apa pekerjaan yang dilakukan oleh orang di Industri Perikanan?

Pekerjaan yang dilakukan oleh industri perikanan lebih dari hal yang dibayangkan oleh banyak orang. Tidak hanya naik kapal, pergi ke laut dan menangkap ikan saja, tapi pekerja bidang ini juga harus peduli terhadap usaha-usaha ilmiah yang dilakukan untuk menanggulangi pengurangan populasi ikan. 

Pengetahuan mengenai laut, pelayaran dan hewan laut adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh industri ini. Keselamatan juga merupakan hal yang diprioritaskan karena bekerja di laut lepas sangatlah berbahaya. Oleh karena itu, manajemen resiko dan prosedur standar pelayaran menjadi salah satu bagian pelatihan.

Dengan bekerja di bidang perikanan Jepang kamu akan mendapat banyak pengetahuan terkait industri ini. Saat ini terdapat tiga program di dalam industri ini, yaitu Fishery (Perikanan), Maru-ship dan Aquaculture (Akuakultur).

Fishery dan Maru-ship

Hal yang paling berbeda dari keduanya adalah implementasi skema institusi. Pekerja asing, baik yang memiliki visa Pekerja Berketerampilan Spesifik ataupun visa Magang, pada program Fishery dipekerjakan langsung oleh perusahaan Jepang di kapal penangkapan ikan Jepang. 

Sementara itu, pada kategori Maru-ship, orang asing direkrut dari luar negeri oleh pihak yang bukan perusahaan Jepang dan bekerja di kapal penangkapan ikan. 

Perbedaan lainnya, program Maru-ship fokus pada penangkapan ikan di laut dalam yang jauh dari pantai sehingga pekerja bisa saja terus berada di kapal selama berminggu-minggu. 

Di lain pihak, program Fishery melakukan penangkapan ikan di pesisir pantai dan pantai lepas, serta di bagian laut dalam, sehingga lama pekerja berada di kapal bervariasi bisa hanya satu hari atau bisa juga berminggu-minggu.

Terdapat beberapa sub-kategori dari program ini untuk Pekerja Berketerampilan Spesifik dan Pemagang, yaitu penangkapan ikan Bonito dengan kail satu mata, penangkapan ikan tuna dengan metode longline fishing (memancing tali panjang), penangkapan cumi dengan alat tangkap jigger, metode cantrang untuk bawah laut, metode roundhaul fishery, metode jaring drift netting, metode fixed net fishing, serta metode perangkap kepiting dan udang. 

Berdasarkan jenis sub-kategorinya, kategori ini diturunkan berdasarkan klasifikasi penangkapan ikan di pesisir pantai, lepas pantai, dan laut dalam. 

Industri Akuakultur

FAO (Food and Agriculture Organization) menyatakan bahwa industri akuakultur di Jepang telah dimulai sejak abad ke-16 di area sekitar Laut Pedalaman Seto Jepang. Budidaya hasil laut menopang permintaan tinggi makanan laut yang jumlahnya terbatas diakibatkan oleh degradasi lingkungan laut. 

Berdasarkan data Kementerian Agrikultur, Kehutanan dan Perikanan Jepang (MAFF), saat ini terdapat 60 jenis hasil laut yang masuk ke dalam bagian akuakultur pada industri perikanan Jepang. 

Program magang mencakup program kerja yang berkontribusi pada produksi kerang tiram dan kerang kipas sejak 2010. Pada program kerja untuk Pekerja Berketerampilan Spesifik, selain kedua produksi tersebut akan ditambahkan beberapa produksi lainnya seperti produksi belut laut, nori (rumput laut), mutiara, dan jenis ikan lainnya. 

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja bidang perikanan kebanyakan berada di dekat laut. Jenis pekerjaannya sendiri bisa berupa pelayaran di kapal untuk menangkap ikan selama beberapa hari, ataupun pekerjaan di area pantai untuk melakukan pembudidayaan akuakultur. 

Kondisi pekerjaan bisa berubah sesuai dengan perubahan iklim dan keadaan laut. Pekerja bisa saja bekerja di laut utara yang beriklim dingin atau pun laut tropis yang hangat. Tapi satu yang pasti, orang yang bekerja di industri ini bisa menikmati banyak hasil tangkapan laut, karena nelayan Jepang biasanya menikmati hasil tangkapan mereka yang tidak bisa dijual. 

Waktu kerja di industri perikanan ini adalah 8 jam perhari dan 40 jam per minggu. Tergantung dengan kondisi pekerjaan, kemungkinan akan banyak lembur. Jam kerja ini juga bisa menjadi lebih panjang tergantung dengan kategori pekerjaannya. 

Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa Jepang, salah satu kesulitan yang ditemui oleh pekerja asing. Menguasai bahasa Jepang menjadi hal penting, terutama saat ditempatkan di kapal. Kemampuan bahasa tersebut akan membantu kamu berkomunikasi cara pengoperasian mesin-mesin kelautan dengan benar dan juga saat terjadi keadaan darurat. 

Sebagai catatan, kebanyakan bahasa Jepang yang digunakan pada pekerjaan ini adalah bahasa daerah.  Kebanyakan industri perikanan berada di daerah sekitar tepi pantai yang jauh dari perkotaan, sehingga bahasa daerah lebih banyak digunakan dibandingkan bahasa Jepang standar. Banyak pekerja asing yang akhirnya lebih jago bahasa daerah dibandingkan dengan bahasa Jepang standar.  

Kemampuan yang dibutuhkan

Setelah lulus ujian Industri Perikanan, kamu dianggap bisa bekerja di bidang perikanan. Bila kamu memiliki pengalaman magang di industri ini, pengalaman tersebut bisa membantu kamu mendapatkan pekerjaan dengan visa Pekerja Berketerampilan Spesifik dalam industri ini.

Meskipun kemampuan di bidang perikanan menjadi nilai tambah untuk bekerja di industri ini, orang yang ingin mencoba dari awal juga bisa mencoba selama memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja di pantai. Dengan kondisi pekerjaan yang bisa dikatakan berat, akan sulit bagi orang yang tidak memiliki ketertarikan dengan laut untuk bekerja di bidang ini.   

Gaji

Pendapatan akan berbeda-beda sesuai dengan jenis kelamin dan usia. Penempatan kerjanya pun akan berbeda. Berdasarkan contoh kasus di prefektur Nagasaki, pendapatan tahunan untuk pekerja berusia 20-an adalah sekitar 3.000.000 sampai 4.500.000 yen. 

Prospek kerja

Pemerintah Jepang menargetkan akan menerima sekitar 9.000 pekerja asing di bawah visa Pekerja Berketerampilan Spesifik selama lima tahun ke depan. Industri ini merupakan industri yang disosialisasikan oleh pemerintah Jepang secara proaktif untuk menanggulangi kekurangan tenaga kerja dibandingkan bidang kerja lainnya.

Sumber: 

Website of Food and Agriculture Organization of the United Nations

Nagasaki Prefectural Government website 

Provided by Karaksa Media Partner (29 October 2019)

Halaman:
Editor : Wahyu adityo prodjo

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Close Ads