Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Japan Insight

Tokyo Marathon, Ajang Olahraga nan Meriah Sebelum Olimpiade Tokyo

Kompas.com - 09/03/2019, 09:12 WIB

OhayoJepang- Tokyo Marathon merupakan salah satu ajang olahraga terbesar di Tokyo. Tahun ini, Tokyo Marathon diadakan pada 3 Maret 2019. Penulis kami berpartisipasi dalam acara tersebut sebagai penonton. Berikut laporannya!

Walaupun maraton baru mulai sekitar pukul 9 pagi, tetap sebagian besar pelari sudah datang dua jam sebelumnya. Pada jam-jam tersebut, jalanan sudah ditutup untuk masyarakat umum. Akibatnya, ada beberapa turis tampak kebingungan di jalan yang ditutup itu.

Saat maraton berlangsung, hujan turun sepanjang hari. Jadi hari itu, cuaca begitu dingin. Tak hanya dingin karena basah akibat hujan yang terus turun, tetapi juga angin yang begitu kencang.

Bagi para penonton saja, hari itu merupakan hari yang penuh tantangan karena harus mengatasi dinginnya cuaca. Apalagi bagi para pelari yang pastinya harus lebih kuat menghadapi cuaca dingin.

Pelari berkursi roda di Tokyo Marathon 2019
Pelari berkursi roda di Tokyo Marathon 2019

Ada beberapa hal menarik dari maraton ini. Pertama, Anda bisa menemukan pelari yang menggunakan kostum karakter seperti cosplay (costume player). Jika dibandingkan dengan pelari yang memang mengenakan pakaian lari, gerakan pelari dengan kostum karakter tampak lebih berat.

Kedua, walau hujan lebat turun sepanjang hari, ada banyak warga Jepang yang turun ke jalan untuk menyemangati para pelari. Mereka membawa peralatan musik untuk memeriahkan sorakan bagi para pelari. Ada pula yang membawa bendera atau pesan-pesan yang dituliskan dalam karton berukuran besar.

Banyak pula dari warga yang menonton, membawa aneka cokelat batangan atau biskuit dari beras. Camilan ini mereka berikan kepada para pelari.

(BACA JUGA: Contekan Rute Tokyo Marathon, Bisa Jadi Ide “Itinerary” Keliling Kota Tokyo)

Ketiga, tidak hanya orang-orang yang menonton, toko-toko sepanjang rute yang dilewati pelari juga menyoraki para pelari. Uniknya, mereka menyemangati dengan aneka pertunjukan tradisional seperti Taiko (drum khas Jepang) dan tarian tradisional Jepang.

Keempat, Anda bisa menyusul pelari tertentu dengan menggunakan aplikasi. Salah satu teman penulis, berpartisipasi dalam maraton tersebut. Penulis pun membuat janji “bertemu” di salah satu titik dalam rute tersebut.

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.