Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Desserts

Kota Kecil di Jepang Ini Layak Dikunjungi, Apa Istimewanya?

Kompas.com - 30/07/2018, 08:50 WIB

Café Kaieirou
Café Kaieirou

Berlokasi di sebelah sebuah galeri, Cafe Kaieirou dulunya merupakan Beijing Cuisine Kaieirou, restoran masakan Beijing. Restoran ini begitu dicintai oleh penduduk lokal sehingga jika Anda menyebut “Kaieirou” di Hayama, mereka akan merespon dengan “Kaieirou di Isshiki?”

Restoran itu tadinya berlokasi dekat rumah peristirahatan kaisar di Isshiki. Restoran tersebut bertahan selama 40 tahun dan tutup pada tahun 2015. Cafe Kaieirou yang baru, buka di Kamiyamaguchi pada Desember 2017 dan dimiliki oleh Tatsuki Muraki, cucu dari Emi Hisano, pendiri Beijing Cuisine Kaieirou.

Koki dan pemilik toko, Muraki, bersama ibunya.
Koki dan pemilik toko, Muraki, bersama ibunya.

“Saya pernah bekerja di sebuah perusahaan, tetapi saya mendapatkan pengaruh dari nenek saya dan tidak bisa melepaskan impian saya untuk membuka sebuah restoran. Jadi saya memilih untuk menjalankan impian saya,” kata Muraki saat mengingat kali pertama dia membuka tokonya.

Walaupun masih menggunakan nama yang sama dengan kedai neneknya, kedai Kaieirou milik Muraki mempunyai menu orisinal yang tidak berfokus pada masakan Beijing.

“Sebagian besar hidangan dalam menu kami adalah menu kafe, sehingga toko terasa lebih seperti kedai kopi dengan kesan yang nyaman dan santai. Namun kami kreasikan menu sedemikian rupa sehingga kami juga bisa menawarkan hidangan untuk makan siang dan makan malam,” ungkap Muraki.

Ada banyak hidangan yang dapat dipilih. Walaupun banyak pelanggan yang datang untuk mencicipi menu kesukaan mereka, Kaieirou Set (harga 1.580 yen) adalah satu-satunya hidangan dengan cita rasa Beijing.

Kaieirou Set
Kaieirou Set

Kaieirou Set terdiri dari terung mille-feuille dan daging babi, beserta hidangan pembuka, acar Jepang,  spring pancake, nasi, hidangan penutup ukuran mini, dan minuman.

“Hidangan lainnya juga menggunakan sedikit minyak. Kami berusaha menyajikan hidangan yang baik dalam segi kualitas, bukan kuantitas. Kursi dan meja yang dipakai berukuran rendah, dan pencahayaan yang temaram, sehingga pelanggan usia lanjut bisa merasa nyaman,” kata Muraki.

Café Kaieirou
Café Kaieirou

Sebelum Muraki membuka kedainya, ia sempat mempertimbangkan beberapa gedung lainnya, sambil membayangkan interior yang akan ditampilkan di tempat itu. Ia kemudian memutuskan konsep interior “kedai kopi romantis era Taisho” yang memberikan atmosfer kenyamanan pada kafe tersebut.

Karena ia lahir dan besar di Hayama, “Saya menyelesaikan perbaikan kedai bersama tetangga dan teman-teman saya hanya dalam beberapa pekan. Hari pertama pembukaan kedai bertepatan dengan ulang tahun nenek saya. Kami berhasil menyelesaikannya tepat waktu,” katanya sambil tertawa.

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.