Begitu melangkah di jalanan Jepang saat musim panas, hawa panas langsung terasa menempel di kulit.
Udara lembap, gerah, tapi juga penuh kehidupan; itulah suasana khas musim panas di Jepang.
Meski panas menyengat, musim ini justru jadi waktu terbaik menikmati festival atau matsuri.
Suasananya meriah, penuh warna, musik, dan kebersamaan.
Baca juga:
Terdapat sejumlah festival musim panas di Jepang seperti Gion Matsuri di Kyoto yang berlangsung sepanjang Juli.
Puncaknya ada pada 17 dan 24 Juli, saat kereta hias raksasa bernama yamahoko melintas anggun di jalan utama.
Aroma yakitori, takoyaki, sampai kakigori (es serut manis) memenuhi udara, ditemani cahaya lampu jalan dan suara genderang.
Kalau ke Osaka, Tenjin Matsuri sekitar 25 Juli juga tidak kalah megah.
Sungai kota dipenuhi perahu berhias lampion, sementara langit malam dipenuhi kembang api.