Perilaku Baik: Tidak memiliki catatan kriminal serius, patuh hukum, serta tertib dalam pembayaran pajak dan asuransi.
Stabilitas Finansial: Mampu membiayai diri sendiri dan keluarga, baik melalui pekerjaan tetap atau tabungan yang cukup.
Kesediaan Melepaskan Kewarganegaraan Asal: Termasuk kewarganegaraan Indonesia.
Integrasi dan Bahasa Jepang: Meski tidak ada standar resmi JLPT, semua dokumen dan wawancara dilakukan dalam bahasa Jepang.
Syarat-syarat ini sering menjadi tantangan, terutama soal dokumen, stabilitas kerja, dan bahasa.
Menjadi warga negara Jepang berarti mendapatkan rasa aman yang lebih besar.
Seseorang tidak perlu lagi khawatir soal perpanjangan visa, bisa lebih mudah mengakses kredit perumahan, hingga punya hak penuh dalam masyarakat.
Namun, di sisi lain, kehilangan kewarganegaraan Indonesia bukan hal yang ringan.
Hal itu berpengaruh pada urusan warisan, hak kepemilikan properti, hingga perasaan keterikatan dengan tanah air.
Karena itu, sebagian orang lebih memilih jalur izin tinggal permanen atau eijūken.