Bagi banyak orang Indonesia, bekerja di Jepang bukan sekadar soal gaji atau prestise, tetapi juga tentang meraih pengalaman hidup di negara yang dikenal stabil, inovatif, dan tertib.
Permintaan tenaga kerja profesional di bidang teknologi informasi, teknik, keuangan, dan kesehatan terus meningkat seiring menurunnya jumlah angkatan kerja di Jepang.
Kesempatan ini membuka pintu bagi lulusan muda dan profesional terampil dari Indonesia.
Namun, proses mengurus visa kerja sering terasa rumit, apalagi jika harus melalui agen perekrutan yang biayanya tidak sedikit.
Sejak 2020, pemerintah Jepang memperkenalkan platform resmi seperti eVISA dan Online Residence Application System.
Melalui sistem ini, pelamar dapat mengurus visa kerja langsung tanpa perantara, asalkan memenuhi persyaratan dan sudah mendapatkan tawaran pekerjaan.
Perubahan ini memberi peluang lebih luas bagi mereka yang ingin mengakses pasar kerja internasional secara mandiri dan efisien.
Baca juga:
Transformasi digital dalam proses imigrasi Jepang sudah dimulai sebelum pandemi Covid-19.