Program ini mencakup pelatihan keterampilan caregiving, bahasa Jepang, serta pengenalan budaya kerja Jepang.
Meski proses ini memerlukan biaya untuk visa, pelatihan, dan tes bahasa, semuanya merupakan langkah terstruktur menuju karier profesional di Jepang.
Penguasaan bahasa Jepang menjadi hal yang sangat penting.
Selain tata bahasa dan kosakata umum, caregiver juga harus bisa memahami dialek lokal dan berinteraksi dengan lansia yang mungkin mengalami gangguan kognitif.
Proses belajar bahasa menjadi latihan empati dan kesabaran yang penting dalam pekerjaan ini.
Bekerja sebagai caregiver di Jepang bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga kesiapan mental dan emosional.
Sistem kerja yang terstruktur, komunikasi hierarkis, dan budaya kerja yang disiplin menjadi tantangan yang harus dihadapi.
Banyak caregiver Indonesia yang akhirnya berhasil menyesuaikan diri dan menghargai nilai profesionalisme di tempat kerja.
Baca juga:
Setelah sampai di Jepang, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh caregiver Indonesia, antara lain: