Visa untuk calon PMI yang telah melengkapi dokumen persyaratan dapat diterbitkan dalam waktu sekitar 6 hari kerja setelah pengajuan.
Meskipun jalur resmi memberikan perlindungan, beberapa tantangan umum sering dihadapi oleh PMI yang bekerja di Jepang.
Tantangan ini mencakup ekspektasi yang tidak realistis, utang sebelum keberangkatan, salah paham mengenai tugas di tempat kerja, dan tekanan mental akibat kejutan budaya dan jam kerja yang panjang.
Beberapa PMI bahkan melaporkan bahwa rasa rindu terhadap keluarga dan kondisi kerja yang berat dapat menyebabkan kelelahan mental.
Di balik tantangan yang ada, banyak PMI yang berhasil melewati semua tahapan dan kembali ke Indonesia dengan keterampilan baru dan tabungan yang cukup.
Beberapa PMI melanjutkan karier mereka di Jepang dengan memperpanjang kontrak atau mengajukan status tinggal permanen setelah lulus ujian lanjutan di bawah skema SSW.
Perusahaan Jepang semakin menghargai dedikasi PMI yang dikenal rajin, sopan, dan pekerja keras, yang pada akhirnya mendorong perekrutan berkelanjutan dan peningkatan dukungan bagi PMI baru.
Menjadi Pekerja Migran Indonesia di Jepang melalui jalur resmi BP2MI adalah proses yang panjang, namun sangat berpotensi memberikan kesempatan besar untuk memperbaiki kualitas hidup.
Dari pendaftaran hingga keberangkatan, setiap tahapan membutuhkan persiapan yang matang baik secara administratif, mental, maupun fisik.
Proses ini juga melibatkan biaya tertentu, seperti biaya visa dan pelatihan.
Namun, melalui jalur yang terstruktur dan dukungan dari lembaga resmi, PMI memiliki peluang untuk sukses dan memperbaiki masa depan mereka di Jepang.
Baca juga:
View this post on Instagram