Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Makanan

Jepang Punya Sup Dingin Tanpa Bahan Mewah, Asalnya dari Petani

Kompas.com - 18/07/2025, 20:02 WIB

Di Kawajima-chō, Prefektur Saitama, ada satu hidangan sederhana yang jadi andalan saat musim panas tiba yaitu hiyajiru atau suttate dalam bahasa lokal.

Jangan bayangkan sup rumit dengan bahan mewah.

Hiyajiru justru lahir dari dapur para petani sebagai cara cerdas memanfaatkan hasil panen gandum, sayuran segar, dan air dingin agar tetap bertenaga saat bekerja di bawah matahari.

Hidangan ini bukan sekadar pengisi perut.

Hiyajiru adalah bentuk adaptasi pangan yang memadukan garam, protein, dan cairan dalam satu mangkuk, membantu tubuh tetap kuat pada musim tanam.

Rasanya ringan, gurih, dan segar; pas untuk mengembalikan tenaga setelah seharian bekerja di sawah.

Baca juga:

Dari Dapur Petani ke Meja Makan

Tradisi menanam gandum sebagai selingan setelah panen padi sudah lama ada di Saitama.

Dari situlah muncul budaya membuat mi udon yang akhirnya berkembang menjadi hiyajiru, kuah cocol praktis untuk udon.

Cara membuatnya yaitu biji wijen dan sayuran segar disangrai, lalu langsung diulek di suribachi (mangkuk ulek khas Jepang) hingga harum. 

Setelah itu, semua dicampur dengan miso dingin. Hasilnya? Kuah gurih dingin yang siap menemani semangkuk udon segar.

Di beberapa daerah, hidangan ini juga dikenal dengan nama hiyashi-jiru atau tsuttate.

Meski namanya berbeda-beda, semua merujuk pada satu akar budaya yang sama: cara sederhana menikmati makanan musim panas dengan bahan lokal.

Rahasia di Balik Rasanya yang Seimbang

Sekilas, hiyajiru terlihat sederhana. Tapi jangan salah, menjaga keseimbangan rasanya adalah tantangan tersendiri.

Perpaduan asin dari miso, gurih wijen, dan segarnya sayuran harus pas agar tidak terasa berat. Di sinilah letak keistimewaannya, sederhana tapi memuaskan.

Hiyajiru bukan sekadar hidangan musiman. Ia adalah bukti kecerdikan masyarakat Saitama dalam menghadapi musim panas.

Lewat semangkuk kuah dingin ini, mereka tidak hanya menjaga tubuh tetap bertenaga, tapi juga merayakan hasil bumi mereka sendiri.

Rasanya? Ringan, menyegarkan, dan pastinya bikin ketagihan. Sebuah pengingat manis bahwa kadang, kenikmatan sejati justru datang dari kesederhanaan.

Disediakan oleh: Situs web Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/33_3_saitama.html)  

Disusun oleh Karaksa Media Partner, berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切な味 埼玉県 冷や汁/すったて(ひやじる/すったて)" (Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan) (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/33_3_saitama.html) 

Artikel ditulis oleh Karaksa Media Partner (Juli 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.