Selain itu, masyarakat sering menambahkan sayuran liar khas daerah, seperti aomizu yang tumbuh di pegunungan atau natsuna, sejenis sayuran musiman besar yang tumbuh di musim panas.
Sebelum dimasak, daging paus asin harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan garam yang menempel.
Daging kemudian direndam selama sekitar 10–30 menit supaya kadar garamnya berkurang.
Setelah direndam, daging direbus cepat dengan air panas agar kadar lemaknya berkurang, lalu dipotong kecil-kecil agar mudah dikonsumsi.
Proses merebus daging paus tidak boleh terlalu lama karena teksturnya bisa menjadi keras.
Waktu terbaik memasukkan daging paus adalah setelah sayuran dalam sup sudah cukup lunak.
Dengan begitu, rasa asin alami dari daging paus dapat menyatu sempurna dengan kuah sup.
Dahulu, masyarakat langsung menggunakan garam dari daging paus sebagai bumbu kuah.
Namun kini, proses perebusan dilakukan lebih teliti untuk menghilangkan aroma kurang sedap dan lemak teroksidasi dari daging paus tersebut.
Kini, miso sering ditambahkan untuk menyamarkan bau khas paus sekaligus menambah cita rasa sup.