Tujuan utama hidangan ini adalah menjaga kondisi tubuh selama menghadapi cuaca panas ekstrem.
Shio kujira merujuk pada potongan lemak kulit paus yang diawetkan menggunakan garam.
Di wilayah Murayama, sup ini juga dikenal sebagai iruka jiru atau sup lumba-lumba.
Khususnya di Kota Ōe, iruka jiru sering dimasak dalam pertemuan anak-anak saat liburan musim panas.
Para ibu biasanya membawa hasil panen kebun atau bahan makanan dari rumah masing-masing.
Bahan-bahan tersebut lalu dimasak bersama dalam panci besar, kemudian dinikmati ramai-ramai oleh warga.
Sementara itu, di wilayah Mogami, sup ini disebut Mongiri Mizu Jiru.
Nama tersebut diambil dari cara memasak sayuran liar mizu yang dipetik dan dipotong langsung menggunakan tangan supaya rasa kuah lebih meresap.
Bahan wajib dalam sup ini adalah daging paus asin dan kentang baru.