Kenaikan harga beras di Jepang yang mencapai rekor tertinggi membuat sejumlah restoran mengalihkan fokus mereka ke menu berbahan dasar mie.
Menurut Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang; harga beras saat ini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan tahun lalu akibat panen yang buruk.
Melansir Kyodo News (21/6/2025), harga beras pun masih tetap tinggi meskipun pemerintah telah mendistribusikan stok cadangan beras.
Rata-rata harga beras mencapai 4.176 yen (sekitar Rp 470.000) per lima kilogram pada pekan yang berakhir 8 Juni.
Di supermarket, banyak konsumen kini beralih ke makanan selain nasi.
TableMark Co., produsen makanan beku, mencatat bahwa penjualan udon beku mereka meningkat sekitar 10 persen pada April dan Mei.
Angka itu dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan sup dan bahan udon kemasan dari produsen makanan kemasan Kikkoman Corp. juga naik 10 persen selama tiga bulan hingga Mei.
Sementara itu, produsen makanan Meiji Holdings Co. melaporkan bahwa produk andalan mereka, Meiji Bulgaria Yogurt, mencatat pertumbuhan sekitar 10 persen setiap bulan sejak April tahun lalu.
“Makanan sarapan bergaya Barat seperti roti dan sereal menjadi lebih populer,” kata seorang pejabat Meiji Holdings.
Baca juga:
Yoshinoya Holdings Co., induk perusahaan restoran gyudon Yoshinoya, memperkuat bisnis ramen mereka.
Mereka menilai pasar restoran gyudon di Jepang kini sudah jenuh.
Menurut Wakil Presiden Eksekutif Yoshinoya Holdings Norihiro Ozawa, bisnis ramen memungkinkan perusahaannya untuk menyeimbangkan biaya bahan makanan.
Strategi ini dilakukan dengan menyajikan menu yang tidak bergantung pada nasi dan daging.
Antworks Co., perusahaan operator restoran Densetsu no Sutadonya yang dikenal dengan menu pork rice bowl, juga mulai memperluas lini bisnisnya dengan membuka restoran ramen pertama di Tokyo pada Mei lalu.
Mereka juga berencana membuka tiga restoran ramen tambahan hingga Februari mendatang.
"Kami telah mengandalkan bisnis (pork bowl) sebagai bagian besar dari portofolio kami, tetapi harga beras sekarang lebih dari tiga kali lipat dibandingkan beberapa tahun lalu," ujar juru bicara perusahaan yang berbasis di Tokyo tersebut.
Saat ini, satu set menu pork rice bowl lengkap dengan sup miso dan telur mentah dijual seharga 890 yen (sekitar Rp 103.000).
Padahal, pada 2021, harga menu serupa hanya 630 yen (sekitar Rp 71.000).
Menurut pihak perusahaan, konsumen kemungkinan besar akan enggan membeli jika harga melampaui 1.000 yen.
"Prospek bisnis kami akan lebih berat jika kami hanya berfokus pada (menu pork) bowl," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa biaya produksi hidangan ramen lebih murah sekitar 100 hingga 150 yen dibandingkan pork bowl.
© Kyodo News
View this post on Instagram