Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Try This!

Pantas Saja Wagyu Mahal, Ternyata Begini Cara Peternak Jepang Rawat Sapi

Kompas.com - 07/05/2025, 15:10 WIB

Idealnya, satu indukan melahirkan satu anak sapi setiap tahun.

Di Kimozuki Daichi Farm misalnya, interval kelahiran rata-rata hanya 355 hari. Lebih pendek dibandingkan rata-rata peternakan lain yang mencapai 406 hari.

Jepang menerapkan sistem "Gyuuho" menggunakan perangkat khusus yang dipasang di kaki depan sapi untuk memantau siklus birahi indukan.

Teknologi ini didukung dengan sistem manajemen berbasis komputer.

Setiap pagi, peternak memeriksa data siklus birahi dan menentukan sapi mana yang siap untuk 'dibuntingkan.'

Selain itu, peternak juga menggunakan sistem "Gyuuonkei" untuk membantu proses kelahiran.

Sekitar seminggu sebelum perkiraan tanggal lahir, perangkat Gyuuonkei dipasang pada indukan untuk memantau perubahan suhu tubuh secara detail.

Jika terdeteksi tanda kelahiran seperti pecahnya air ketuban, petugas akan segera menerima notifikasi di smartphone mereka.

Dengan begitu, mereka bisa langsung hadir untuk membantu proses kelahiran dan memanggil dokter hewan jika terjadi komplikasi seperti kelahiran sungsang.

Setelah lahir, anak sapi akan menyusu pada induknya selama tujuh hari pertama sebelum dipindahkan ke pusat pengasuhan dan pembesaran.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.