Pada awalnya, katakana dianggap sebagai skrip yang lebih formal dan akademik jika dibandingkan dengan hiragana.
Katakana banyak digunakan dalam dokumen resmi dan teks keagamaan.
Meskipun perannya dalam dokumentasi resmi berkurang seiring waktu, penggunaan katakana berkembang di bidang lain, terutama dengan masuknya kata asing ke dalam kosakata Jepang.
Baik katakana maupun hiragana berasal dari man'yōgana.
Namun, hiragana berkembang dari penulisan kursif seluruh karakter kanji.
Sementara katakana berasal dari bagian-bagian kanji tertentu yang membentuk karakter lebih tajam dan ringkas.
Katakana juga diadaptasi untuk mewakili suara yang tidak ada dalam bahasa Jepang, seperti "ヴ" (vu).
Hal itu memungkinkan transkripsi kata asing dengan lebih akurat.
Katakana sering digunakan dalam sistem komputer awal dan tampilan digital.
Hal ini karena struktur karakternya yang sederhana, membuatnya lebih mudah ditampilkan pada perangkat dengan antarmuka terbatas.