Katakana terdiri dari 46 karakter dasar yang masing-masing mewakili satu suku kata. Penggunaan katakana memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
Katakana digunakan untuk menuliskan kata dan nama asing dalam Bahasa Jepang.
Contohnya, kata "television" ditulis menjadi "テレビ" (terebi) dan nama "Michael" ditulis sebagai "マイケル" (Maikeru).
Katakana juga digunakan untuk menulis istilah teknis, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, medis, dan teknologi.
Tujuannya untuk memberikan kejelasan dan membedakan istilah-istilah tersebut.
Bahasa Jepang kaya akan ekspresi onomatopeik.
Ekspresi ini sering ditulis menggunakan katakana untuk menggambarkan suara atau keadaan, seperti "ドキドキ" (dokidoki) yang menggambarkan detak jantung.
Sama halnya dengan penggunaan huruf miring dalam bahasa Inggris, katakana juga dapat digunakan untuk menekankan kata atau frasa tertentu dalam sebuah teks.
Pada awalnya, katakana dianggap sebagai skrip yang lebih formal dan akademik jika dibandingkan dengan hiragana.
Katakana banyak digunakan dalam dokumen resmi dan teks keagamaan.