Setelah memori buruk tentang serangan teror gas beracun oleh sekte Aum Shinrikyo di Tokyo, kini Jepang mulai kembali hadirkan tempat sampah sebagai fasilitas publik.
Hal ini dilakukan sejak jumlah wisatawan mancanegara secara resmi melampaui tingkat sebelum pandemi pada bulan Oktober 2024.
Menurut The Straits Times, (12/11/2024), Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meluncurkan paket kebijakan tentang overtourism pada Oktober, mencakup subsidi untuk tempat sampah pintar.
Inisiasi tersebut juga melihat adanya masalah oleh para wisatawan yang membeli makanan kaki lima di Jepang.
Sering kali wisatawan tidak memahami aturan ketat Jepang soal pemilahan sampah di rumah dan enggan membawa sampah mereka ke mana-mana.
Tempat sampah berteknologi canggih yang disebut SmaGO banyak dipasang di Osaka dan destinasi wisata.
Tempat sampah bertenaga surya ini secara otomatis mendeteksi saat mulai penuh, lalu memadatkan sampah hingga sekitar 20 persen.
Tempat sampah ini juga terhubung dengan aplikasi smartphone yang menganalisis data volume sampah dan mengirimkan peringatan kepada petugas jika sudah penuh.