Sutradara Hayao Miyazaki tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga secara langsung menggambar ribuan frame untuk film-filmnya.
Meskipun terkenal dengan teknik animasi tradisionalnya, Studio Ghibli juga memanfaatkan teknologi digital secara selektif.
Efek digital dalam film Ghibli sering kali menyatu sempurna dengan animasi tangan dan latar yang dilukis, sehingga tidak mudah dikenali.
Sejak tahun 1990-an, mereka telah mulai mengintegrasikan teknologi ini untuk meningkatkan ekspresi artistik, terutama dalam efek yang sulit dicapai dengan teknik tradisional, seperti distorsi tekstur atau pergerakan kamera yang dinamis.
Baca juga:
Dilansir dari Britannica, Kamis (3/4/2025), Hayao Miyazaki adalah anak kedua dari empat bersaudara.
Ayahnya, Katsuji Miyazaki, menjabat sebagai direktur di perusahaan keluarga yang memproduksi kemudi pesawat tempur selama Perang Dunia II.
Kesuksesan bisnis ini memberikan kestabilan finansial bagi keluarga mereka serta menumbuhkan minat Miyazaki terhadap dunia penerbangan—tema yang sering muncul dalam karyanya.
Setelah meraih gelar di bidang ekonomi dari Universitas Gakushuin, Tokyo, pada 1963, Miyazaki memulai kariernya sebagai animator pemula di Toei Animation, salah satu produsen animasi terbesar di Asia.
Di sana, ia berkenalan dengan animator Takahata Isao dan Ota Akemi.
Takahata kemudian menjadi sahabat sekaligus mitra bisnisnya, sementara Ota menjadi istrinya.