Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

New In Japan

Tak Semua Sapi Jepang Itu Wagyu, Ini 4 Jenis Resminya

Kompas.com - 28/03/2025, 15:05 WIB

Istilah wagyu hanya merujuk pada empat jenis sapi Jepang yang telah dikembangkan secara khusus selama bertahun-tahun.

Wagyu secara harfiah berarti “sapi Jepang”.

Tapi secara teknis; hanya ada empat jenis sapi yang diakui sebagai wagyu yaitu Japanese Black, Japanese Brown, Japanese Polled, dan Japanese Shorthorn. 

Selain itu, campuran antar keempat jenis ini juga masih bisa disebut wagyu. Di luar itu, tidak bisa disebut wagyu.

Empat jenis sapi wagyu ini berasal dari hasil seleksi dan persilangan dengan sapi asing.

Setelah itu, mereka dimurnikan selama puluhan tahun untuk menghasilkan daging berkualitas tinggi.

Baca juga:

1. Japanese Black (黒毛和種, Kuroge Washu)

Inilah jenis wagyu paling terkenal dan paling banyak dipelihara di Jepang. Sekitar 90 persen wagyu di Jepang berasal dari jenis ini.

Ciri khasnya adalah marbling atau lemak intramuskular yang sangat tinggi.

Lemak ini menyebar tak beraturan dalam serat otot, menciptakan tekstur yang lembut dan rasa yang dalam.

Jenis ini juga melahirkan banyak brand daging terkenal seperti kobe, matsusaka, dan omi beef.

Kompetisi Daging Sapi Wagyu ke-10 di Huis Ten Bosch, Kota Sasebo, Prefektur Nagasaki, Jepang. (Foto diambil pada 28 Oktober 2012)
Kompetisi Daging Sapi Wagyu ke-10 di Huis Ten Bosch, Kota Sasebo, Prefektur Nagasaki, Jepang. (Foto diambil pada 28 Oktober 2012)

2. Japanese Brown (褐毛和種, Akage Washu)

Japanese Brown juga dikenal dengan sebutan Japanese Red karena warna bulunya yang coklat kemerahan.

Daging dari jenis ini punya karakter lebih ringan dan kadar lemak yang lebih rendah dibanding Japanese Black.

Meskipun lebih ramping, rasanya tetap kaya.

Sapi jenis ini banyak ditemukan di daerah selatan Jepang seperti Kumamoto dan Kōchi.

Japanese Polled, salah satu jenis sapi wagyu yang dikembangkan di Prefektur Yamaguchi, Jepang.
Japanese Polled, salah satu jenis sapi wagyu yang dikembangkan di Prefektur Yamaguchi, Jepang.

3. Japanese Polled (無角和種, Mukaku Washu)

Jenis ini tergolong langka dan memiliki ciri unik yaitu tidak bertanduk.

Warna bulunya hitam pekat dan rasanya terkenal kuat meski kandungan lemaknya tidak sebanyak Japanese Black.

Japanese Polled merupakan hasil persilangan sapi lokal Jepang dengan sapi asing. Namun, kini populasinya terus menurun. 

Yamaguchi menjadi daerah utama pengembangan Japanese Polled.

Japanese Shorthorn, salah satu jenis sapi wagyu dari Prefektur Iwate, Jepang.
Japanese Shorthorn, salah satu jenis sapi wagyu dari Prefektur Iwate, Jepang.

4. Japanese Shorthorn (日本短角和種, Nihon Tankaku Washu)

Jenis ini berasal dari wilayah utara Jepang, terutama di Prefektur Iwate.

Warna bulunya coklat tua. Dagingnya dikenal lebih ramping dan memiliki rasa khas yang berbeda dari jenis wagyu lainnya.

Meskipun kurang populer di pasar internasional, Japanese Shorthorn tetap punya tempat tersendiri di kalangan pencinta daging Jepang.

Pembibitan dan Penggemukan Anak Sapi

Di balik sepotong daging wagyu yang lezat, ada perjalanan panjang dan biaya tinggi. Peternakan sapi potong di Jepang umumnya dibagi menjadi dua jenis:

  • Peternak pembibitan (breeding): peternakan memelihara induk sapi, mengawinkannya, lalu membesarkan anak sapi hingga usia delapan hingga sepuluh bulan sebelum dijual di pasar ternak.
  • Peternak penggemukan (fattening): peternakan membeli anak sapi dari pasar ternak, lalu merawat dan menggemukkannya selama sekitar 20 bulan sebelum dikirim ke rumah potong.

Ada juga peternakan yang melakukan kedua proses tersebut sekaligus, dikenal dengan peternakan terpadu (integrated farming).

Saat dilelang di pasar ternak, anak sapi dinilai berdasarkan silsilah, berat badan, warna bulu, dan kondisi fisik secara keseluruhan.

Minat terhadap wagyu terus meningkat sehingga harga anak sapi pun cenderung naik dari tahun ke tahun.

Menjadikan anak sapi biasa menjadi wagyu premium bukan sekadar soal membuatnya gemuk.

Peternak harus meracik pakan secara teliti dan menjaga kesehatan sapi dengan serius.

Sumber:

  • Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang: https://www.maff.go.jp/j/pr/aff/1608/spe1_01.html
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.