Teknologi juga digunakan untuk membantu pemindahan dan pengangkatan pasien, bernama sukairifuto.
Semua peralatan pendukung dalam sistem kerja keperawatan dioperasikan secara otomatis.
“Kita sudah tidak menggunakan badan kita sendiri untuk mengangkat pasien tapi kita sudah ada alat untuk mengangkat badan pasien, untuk memindahkan dari bed 1 ke bed lainnya,” katanya.
Selain penerapan teknologi yang semakin canggih untuk mendukung pekerjaan perawat, faktor kebersihan juga mendapat perhatian besar di rumah sakit maupun fasilitas perawatan lansia.
“Kebersihan dan kerapian saya pikir kita perlu mencontoh dan meniru budaya di sini,” ungkap Ahmad.
Setiap fasilitas layanan kesehatan di Jepang sudah terstandarisasi dalam hal kebersihan dan kerapihan.
Ahmad juga menjelaskan bahwa di Jepang, kebersihan telah menjadi bagian dari budaya yang sangat dijunjung tinggi.
Selama bekerja, Ahmad mengungkapkan tidak pernah ada perbedaan perlakuan antara perawat asing dengan perawat orang Jepang.
Hal ini juga berlaku pada kesempatan jenjang kenaikan karier.
“Memang untuk karier sendiri kami tidak dibatasi. Selagi kami mampu kami dikasih kesempatan seluas-luasnya,” ungkap Ahmad
Saat ini, ia juga aktif menjadi pembicara di seminar mewakili perusahaannya dan diberikan kesempatan luas oleh perusahaan untuk mengembangkan kariernya.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram