Bukan hanya itu, lisensi pekerja perawat ini juga menjadi parameter untuk menjadi pekerja tetap di Jepang.
“Jadi mendapat lisensi di Jepang itu kita sudah bisa menjadi pekerja tetap di sini. Jadi sampai umur pensiun saya bisa bekerja di Jepang,” katanya.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa pada tahap awal, perawat lansia di Jepang dapat menerima gaji bersih sekitar Rp 14 juta hingga Rp 15 juta.
Baca juga:
Saat pertama kali bekerja sebagai perawat lansia di Jepang, Ahmad tidak hanya diharuskan menguasai bahasa Jepang.
Ia juga harus memahami istilah medis yang berkaitan dengan penyakit dan obat-obatan.
“Kalau misalnya kita dulu kuliah di Indonesia, kita menggunakan nama-nama penyakit biasanya sebagian besar menggunakan bahasa latin ataupun bahasa Inggris, tapi di sini menggunakan bahasa Jepang,” ujar Ahmad.
Selain hal bahasa, Ahmad juga menyadari adanya perbedaan budaya kerja di Jepang terkait profesionalisme.
Di sana, perawat sangat menjunjung tinggi profesionalisme dan fokus pada pemberian layanan terbaik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.