Namun, Ahmad menyatakan bahwa hal ini tidak dapat diterapkan di Jepang.
Di sana, perawat sangat menjunjung tinggi profesionalisme dan fokus pada pemberian layanan terbaik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.
“Antara perawat dan pasien kayak semacam keluarga gitu ya, kalau sudah terlalu dekat. Tapi kalau misalnya di Jepang sendiri itu kita enggak bisa seperti itu. Kita harus profesional,” jelasnya.
Meskipun demikian, sebagai pekerja di Jepang, Ahmad menyadari bahwa nilai-nilai yang dimilikinya dari Indonesia memudahkan proses adaptasi di negara tersebut.
Nilai seperti sopan dan santun dalam berbicara sangat dihargai oleh orang Jepang, terutama dalam profesi keperawatan.
Ahmad memberi pesan kepada perawat Indonesia yang berniat bekerja di Jepang untuk tetap mempertahankan nilai-nilai tersebut.
Ahmad menjelaskan, banyak prosedur kesehatan di Jepang yang mengadopsi teknologi canggih.
Para perawat di Jepang dituntut untuk mampu mengoperasikan berbagai layanan berbasis teknologi tersebut.
“Kami di sini berbasis digital. Jadi semuanya sudah sistem online. Misal saya klik di ruangan saya di ruang 4A, saya masukin data di situ. Jadi seluruh ruangan yang ada di gedung saya itu sudah bisa melihat Itu untuk pencatatannya,” ujar Ahmad saat dihubungi Ohayo Jepang, Senin (17/3/2025).