Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Pengalaman Hadapi Cuaca Ekstrem di Jepang, Simak Tips Ini...

Kompas.com - 17/03/2025, 14:12 WIB

"Musim dingin di Tokyo sangat keras. Bukan dalam arti bersalju yang indah, tetapi udaranya yang kering dan dingin menusuk membuat kulit pecah-pecah serta hidung berdarah jika tidak berhati-hati. Suhu bisa turun hingga 0°C atau -3°C," jelas Widy.

"Ditambah angin dingin yang tajam, rasanya seperti ditusuk jarum di wajah. Pemanas dalam ruangan memang kuat, tetapi begitu keluar, angin terasa menusuk. Selain itu, hari yang lebih pendek membuat kerja terasa lebih melelahkan," tambahnya.

Dedaunan musim gugur di Tokyo Showa Memorial Park, Jepang.
Dedaunan musim gugur di Tokyo Showa Memorial Park, Jepang.

Bagi Widy, musim gugur menjadi masa yang paling ia nikmati. Udaranya segar, tidak terlalu panas maupun dingin.

Daun berubah warna menjadi keemasan dan suasana lebih tenang.

"Kalau saja Jepang bisa tetap dalam musim gugur selamanya, saya pasti sangat senang," katanya sambil tertawa.

Sebaliknya, musim panas menjadi tantangan besar. Menurutnya, musim panas di Jepang tidak tertahankan terutama tingkat kelembapannya.

Ia merasa seperti "berenang dalam udara panas".

Selain itu, banyak tempat kerja tidak memiliki AC yang cukup kuat.

Ia bekerja di ruangan tertutup dengan ventilasi minim, dalam hitungan menit sudah basah oleh keringat.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.