Perusahaan saya memberikan tunjangan ini setiap enam bulan sekali, karena kartu langganan transportasi enam bulan lebih hemat dibanding membeli tiket harian atau bulanan.
Baca juga:
Sistem tunjangan transportasi di Indonesia sangat berbeda dengan Jepang.
Karyawan biasanya tidak mendapatkan tunjangan berdasarkan biaya transportasi yang mereka keluarkan, melainkan tunjangan berbasis kehadiran.
Misalnya, di perusahaan tempat saya bekerja dulu, karyawan menerima tunjangan transportasi dalam jumlah tetap sesuai dengan jabatan mereka.
Besarnya tunjangan tidak mempertimbangkan jarak tempat tinggal karyawan dari kantor.
Selain itu, tunjangan ini dihitung berdasarkan jumlah hari kerja di kantor.
Jika seorang karyawan hanya masuk 20 hari dalam sebulan, maka ia hanya mendapatkan tunjangan untuk 20 hari tersebut, meskipun biaya transportasi bulanannya lebih tinggi dari itu.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara sistem tunjangan transportasi di Jepang dan Indonesia: