Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Puasa Sambil Kerja di Jepang, Terbiasa dengan Pertanyaan Rekan Kerja

Kompas.com - 05/03/2025, 17:00 WIB

"Aku buka puasa itu sudah di rumah setelah kerja, dan di restoran tempat kerja aku juga enggak bilang kalau aku lagi puasa," katanya.

Ia lebih sering mengandalkan makanan sederhana untuk sahur dan berbuka karena kesibukan dan minimnya waktu untuk memasak.

"Dulu masih sembarangan, sahur cuma makan onigiri atau roti, kadang ditambah susu," ungkapnya.

Baca juga:

Ilustrasi karyawan di Jepang berangkat kerja
Ilustrasi karyawan di Jepang berangkat kerja

Pertanyaan Teman Kerja soal Puasa dan Dukungan Atasan

Setelah menyelesaikan sekolah bahasanya, Aya mulai bekerja penuh waktu di Namegata, Prefektur Ibaraki.

Di tempat kerja barunya, ia menghadapi tantangan baru dalam menjalani puasa, terutama karena rekan kerjanya tidak familiar dengan Ramadhan.

Aya biasanya makan siang bersama rekan kerjanya.

Namun, selama puasa ia tak melakukannya sampai lambat laun mereka menyadari kebiasaannya tidak makan siang selama sebulan penuh. 

“Awalnya mereka tanya, ‘Kok enggak makan siang?’, lama-lama paham kalau aku lagi puasa,” katanya.

Setiap tahun, pertanyaan yang sama selalu muncul dari rekan kerja, terutama tentang larangan makan dan minum selama puasa.

"Setiap tahun pasti ada yang bertanya, ‘Serius, air juga enggak boleh?’ atau ‘Kenapa dihukum sama Tuhan?’," kata Aya sambil tertawa kecil.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.