Biaya kesehatan juga menjadi faktor penting, dengan pengeluaran tahunan sekitar 41.925 yen (sekitar Rp 4,5 juta).
Pemilik kucing biasanya membawa hewan peliharaan mereka ke dokter 2-3 kali dalam setahun.
Namun, kucing lanjut usia terutama umur 13 tahun ke atas lebih sering ke dokter menjadi lebih dari 3 kali per tahun.
Biaya kesehatan juga mencakup sterilisasi yang menjadi praktik umum di Jepang, dengan 80,7 persen kucing telah disterilisasi.
Mayoritas pemilik melakukan prosedur ini saat kucing berusia 6-9 bulan.
Sterilisasi dipercaya dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan menekan populasi kucing liar.
Selain makanan dan kesehatan, ada juga biaya tambahan yang perlu diperhitungkan.
Salah satunya adalah asuransi kucing, yang rata-rata memakan biaya 32.279 yen (sekitar Rp 3,5 juta) per tahun.
Asuransi ini dapat membantu menekan pengeluaran medis jika kucing sakit atau mengalami kecelakaan.
Pemilik kucing juga biasanya membeli aksesoris dan perlengkapan lain, seperti tempat tidur, mainan, atau tempat buang air, yang memakan biaya sekitar 18.532 yen (sekitar Rp 2 juta) per tahun.