Pertama, pilih bidang pekerjaan yang sesuai. Pastikan bidang yang kamu minati termasuk dalam kategori visa kerja Jepang, seperti perawatan lansia, manufaktur, atau konstruksi.
Kedua, tingkatkan kemampuan bahasa Jepang.
Kamu harus lulus ujian bahasa Jepang dengan minimal tingkat N4 untuk visa SSW atau N3-N2 untuk pekerjaan yang lebih profesional.
Beberapa ujian bahasa yang bisa diambil antara lain Japanese Language Proficiency Test (JLPT) dan Japanese Foundation Test for Basic Learners (JFT-Basic).
Selanjutnya, ikuti ujian keterampilan di bidang pilihan. Setiap industri memiliki ujian keterampilan khusus yang harus dilewati.
Informasi mengenai ujian keterampilan ini dapat diperoleh melalui situs web resmi Immigration Services Agency atau Japan Foundation.
Setelah itu, cari lowongan pekerjaan melalui agen tenaga kerja resmi yang terdaftar di pemerintah Jepang.
Beberapa agen resmi yang dapat membantu pencarian kerja adalah Organization for Technical Intern Training/OTIT (https://www.otit.go.jp/), International Manpower Development Organization/IM Japan (https://jepang.magangln.id/index.php/home), Situs Dukungan untuk Program
Pekerja Berketerampilan Spesifik (https://www.ssw.go.jp/id/), dan SIAP Kerja oleh Kemnaker RI (https://siapkerja.kemnaker.go.id/app/home).
Terakhir, setelah mendapatkan kontrak kerja dengan perusahaan di Jepang, ajukan visa kerja melalui Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Peluang bekerja di Jepang semakin terbuka dengan mengikuti langkah-langkah ini.
Baca juga: 6 Beda JFT Basic dengan JLPT, dari Jadwal sampai Nilai Kelulusan
View this post on Instagram