Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Rumah Di Jepang

Berapa Biaya Renovasi Rumah di Jepang?

Kompas.com - 17/02/2025, 13:38 WIB

Apa kamu bercita-cita punya rumah di Jepang? Sebelum itu, yuk ketahui dulu biaya renovasi rumah di Jepang terutama rumah tradisional.

Komponen rumah tradisional di Jepang yang umumnya butuh direnovasi seperti penggantian anyaman jerami tatami, kertas atau kain pada pintu geser, sampai perbaikan atap.

Biaya tukang juga harus diperhatikan yang mencakup tukang kayu, pekerja perbaikan pipa air, sampai tukang kebun.

Tarif di atas dapat berbeda tergantung wilayah.

Ohayo Jepang akan membeberkan kisaran harga renovasi rumah berdasarkan hasil survei harga eceran di Tokyo pada Januari 2025 oleh Biro Statistik Jepang.

Baca juga:

Ruangan tradisional Jepang lengkap dengan lantai tatami.
Ruangan tradisional Jepang lengkap dengan lantai tatami.

Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Rumah

Beberapa aspek utama dalam renovasi rumah di Jepang melibatkan penggantian tatami, pengecatan ulang dinding, serta perbaikan struktur atap.

Rumah tradisional di Jepang biasanya menggunakan material berupa papan kayu atau panel komposit untuk berbagai keperluan seperti bagian lantai atau dinding dan rangka pintu atau jendela.

Harga papan kayu atau panel komposit itu 2.073 yen (sekitar Rp 220 ribu) per lembar.

Sementara itu, bila permukaan tatami sudah rusak, kamu perlu menggantinya dengan anyaman jerami yang baru dengan biaya 9.477 yen (sekitar Rp 1 juta) per lembar.

Penggantian permukaan kertas atau kain fusuma alias pintu geser mencapai 5.601 yen (sekitar Rp 594 ribu) per lembar.

Pengecatan ulang dinding luar rumah dikenakan biaya 6.443 yen (sekitar Rp 684 ribu) per meter persegi, sedangkan pemasangan wallpaper baru dipatok sebesar 1.799 yen (sekitar Rp 190 ribu) per meter persegi.

Pemilik rumah harus menyiapkan anggaran sebesar 21.204 yen (sekitar Rp 2,2 juta) per meter persegi untuk biaya perbaikan atap.

Deretan rumah di Prefektur Toyama, Jepang.
Deretan rumah di Prefektur Toyama, Jepang.

Biaya Tenaga Kerja untuk Renovasi Rumah

Selain biaya material, tenaga kerja juga menjadi komponen utama dalam renovasi rumah di Jepang.

Biaya tukang kayu dalam satu hari kerja sebesar 23.625 yen (sekitar Rp 2,5 juta), sedangkan tukang kebun dikenakan tarif 25.960 yen (sekitar Rp 2,7 juta) per hari.

Jika membutuhkan pekerja konstruksi untuk perbaikan pipa air, biayanya mencapai 20.903 yen (sekitar Rp 2,2 juta) per proyek.

Pembangunan pagar rumah juga memerlukan biaya cukup besar, yakni 203.616 yen (sekitar Rp 21,6 juta) per proyek.

Sementara itu, jika ingin membangun area parkir, pemilik rumah harus menyiapkan dana sebesar 488.306 yen (sekitar Rp 51,9 juta).

Selain biaya renovasi standar, beberapa proyek yang melibatkan pemasangan fasilitas baru juga memiliki biaya tersendiri.

Pemasangan dapur custom memerlukan biaya 581.175 yen (sekitar Rp 61,7 juta).

Sementara itu, bagi yang ingin menambahkan carport, biayanya mencapai 188.966 yen (sekitar Rp 20 juta).

Hochi akiya atau rumah terbengkalai yang biasanya berlokasi di pedesaan Jepang.
Hochi akiya atau rumah terbengkalai yang biasanya berlokasi di pedesaan Jepang.

Tren Renovasi Rumah di Jepang

Tren renovasi rumah di Jepang saat ini mencerminkan perubahan dalam preferensi dan kebutuhan masyarakat, baik di kalangan penduduk lokal maupun ekspatriat.

Salah satu tren utama adalah peningkatan minat terhadap penggunaan material ramah lingkungan, seperti melansir Japan Times (27/8/2023).

Hasil penelitian dari Sumitomo Realty & Development dan Universitas Musashino mengungkapkan bahwa merenovasi rumah dapat mengurangi emisi karbon hingga 47 persen selama proses konstruksi dibandingkan dengan membangun rumah baru dari awal. 

Pengurangan emisi bervariasi tergantung pada skala renovasi.

Namun, ketika hanya struktur rangka dasar dan fondasi yang dipertahankan, dampak positifnya menjadi maksimal.

Secara kasat mata, jelas renovasi akan menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dioksida, karena menggunakan material daur ulang seperti baja atau beton yang menghasilkan emisi selama proses produksi.

Menambahkan dari The Guardian (1/5/2024), permintaan terhadap rumah tradisional (kominka) dan rumah kosong (akiya) saat ini jauh melebihi pasokan.

Hal itu menunjukkan peluang besar dalam sektor penyewaan rumah tradisional di Jepang.

Orang asing di Jepang menganggap rumah tradisional Jepang (kominka) sebagai pilihan akomodasi murah dan unik baik untuk rumah liburan atau disewa kepada wisatawan.

Hal itulah yang membuat Hana Sakata dan suaminya merenovasi serta menyewakan rumah tradisional selama hampir satu dekade.

Awalnya, mereka merenovasi rumah liburan yang sudah lama kosong dan rusak parah di Semenanjung Izu.

Kemudian, mereka merenovasi sebuah rumah tradisional di Nagano.

Sebagian bangunannya runtuh akibat tumpukan salju yang tidak dibersihkan, sedangkan pemiliknya yang sudah lanjut usia tinggal di panti jompo.

Namun, merenovasi rumah tradisional merupakan komitmen besar, terutama karena tidak banyak kontraktor yang memiliki keterampilan untuk memperbaikinya. 

"Dalam 10 tahun ke depan, kita mungkin akan melihat semakin banyak akiya yang dimiliki oleh orang asing," kata Hana mengutip The Guardian.

Baca juga:

Sumber:

  • Biro Statistik Jepang (https://www.e-stat.go.jp/en/stat-search/files?page=1&layout=datalist&toukei=00200571&tstat=000000680001&cycle=1&year=20250&month=11010301&result_back=1&tclass1val=0)
  • Japan Times (https://www.japantimes.co.jp/environment/2023/08/27/sustainability/japan-scrap-build-sustainability/)
  • The Guardian (https://www.theguardian.com/world/2024/may/01/akyia-houses-why-japan-has-nine-million-empty-homes)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.